Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Salah Satu Gejala Autisme adalah Kemampuan Bicara Anak

Untuk itu, orangtua harus peka terhadap perkembangan anak di 1000 hari pertama kehidupannya.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Salah Satu Gejala Autisme adalah Kemampuan Bicara Anak
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Gejala autisme atau dalam istilah medis dikenal dengan gangguan spektrum autistik, umumnya sudah muncul pada anak sejak usia di bawah 3 tahun.

Untuk itu, orangtua harus peka terhadap perkembangan anak di 1000 hari pertama kehidupannya.

Salah satu gejala autisme dapat dilihat dari kemampuan bicara anak.

Dokter spesialis kedokteran jiwa-konsultan psikiatri anak dan remaja, Ika Widyawati mengungkapkan, anak berusia di atas 10 tahun sudah bisa mengucap satu kata atau lebih meski belum jelas, seperti “pap” atau “mam”.

Paling tidak, ada satu atau dua kata yang diucapkan anak pada usia 12 bulan atau satu tahun.

“Kalau belum keluar satu kata sampai usia 16 bulan, itu warning,” kata Ika dalam diskusi peringatan Hari Kesadaran Autisme Dunia pada 2 April di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dengan terapi bicara, kemampuan bicara anak memang bisa menjadi lebih baik. Namun, kemampuan bicara bukan satu-satunya gejala autisme.

Berita Rekomendasi

Bisa saja anak terlambat bicara karena masalah pendengaran.

Untuk itu, perlu pemeriksaan yang tepat ke dokter.

Selain itu, gejala autisme juga bisa ditandai jika anak tiba-tiba mengalami penurunan kemampuan bicara pada usia 1,5 tahun.

Padahal, pada usia 1 tahun anak sudah pintar mengoceh. Kondisi ini adalah autisme tipe regresi.

“Ada anak tadinya pintar mengoceh bahkan sudah bisa bernyanyi, tapi tiba-tiba kemampuan bicaranya menurun. Tidak bisa menyanyi lagi,” kata Ika

Ika menceritakan, autisme tipe regresi yang umumnya baru muncul pada usia 1,5 tahun sering kali membuat orang tua kebingungan karena mulanya anak terlihat normal.

Kondisi ini kerap membuat orangtua menyalahkan berbagai hal yang terjadi sebelum anak berusia 1,5 tahun, seperti anak pernah jatuh, hingga imunisasi.

“Dibilangnya gara-gara vaksin MMR jadi autisme, paahal bukan. Memang itu tipe regresi. Tidak ada vaksin yang menyebabkan autisme,” jelas Ika. (*)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas