Ayo Periksa Kesehatan Saraf Gratis di Pekan Neuropati 2016
Pekan Neuropati 2016 merupakan acara puncak dari Kampanye Lawan Neuropati yang diluncurkan oleh Merck dan PERDOSSI.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merck, perusahaan sains dan teknologi terkemuka, dan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) akan menggelar Pekan Neuropati 2016 di Pantai Karnaval Ancol pukul 06.00 hingga pukul 10.00, 15 Mei 2016 mendatang.
Pengunjung bisa memeriksaan kesehatan saraf secara gratis. Selain itu, sebagai upaya edukasi mengenai pencegahan neuropati kepada masyarakat, akan dilaksanakan pula Neuromove bersama 10.000 warga DKI Jakarta.
Dalam acara tersebut juga akan dipecahkan rekor MURI untuk Peserta Pemeriksaan Kesehatan Saraf Terbanyak, Peserta Senam Neuromove Terbanyak, dan Penggunaan Tagar #LawanNeuropati Terbanyak.
Pekan Neuropati 2016 merupakan acara puncak dari Kampanye Lawan Neuropati yang diluncurkan oleh Merck dan PERDOSSI.
Kampanye tersebut digelar dalam rangka menyambut Pekan Kesadaran Neuropati yang secara global diperingati setiap tanggal 12 Mei hingga 16 Mei.
"PERDOSSI memiliki misi untuk terus memberikan edukasi mengenai neuropati agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengerti tentang bahaya neuropati," ujar Ketua Umum PP PERDOSSI dan Konsultan Neurologis Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, sp.s(K), M.S.
Berdasarkan penuturan Head of Marketing Consumer Health, PT Merck Tbk, Anie Rachmayani, berbagai kegiatan, seperti meneruskan Neuropathy Check Point di lebih banyak kota, sosialisasi NeuroMove ke klub senam, masyarakat awam, dan instansi pemerintahan, edukasi melalui media sosial, dan pelatihan suster dalam melakukan pemeriksaan kesehatan saraf, menjadi bagian dari Kampanye Lawan Neuropati.
Merck dan PERDOSSI gencar mengkampanyekan hal ini lantaran angka kejadian neuropati di Indonesia cukup tinggi.
Sebanyak 43% dari 16.800 responden terbukti berisiko terkena neuropati dan gaya hidup yang kurang baik terbukti menjadi pemicu tingginya angka orang berisiko neuropati.
Neuropati adalah kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang ditandai dengan gejala seperti kesemutan, kebas, dan kram.
Lebih dari 50% masyarakat melakukan aktivitas dan gaya hidup sehari-hari yang berisiko neuropati, di antaranya mengetik di gadget dan komputer, mengendarai motor dan mobil dalam waktu lama, duduk lama di posisi yang sama, dan memakai sepatu hak tinggi.
Neuropati memengaruhi kualitas hidup, seperti menyebabkan penurunan kekuatan motorik, penurunan sensasi rasa sehingga mudah terluka, impotensi, depresi, penurunan berat badan, luka, dan Carpal Tunnel syndrome (CTs).