Alasan Kenapa Minum Teh Tidak Disarankan Saat Sahur
Teh diklaim mengandung bahan kimia yang bersifat dieuretik yang artinya menambah kecepatan pembentukan urin.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNEWS.COM - Sudah rahasia umum bila secangkir teh manis hangat menjadi minuman wajib baik saat berbuka maupun saat sahur.
Teh menjadi minuman pelengkap diantara pilihan lainnya seperti kolak, cendol maupun es cincau.
Selain itu, ketika mengonsumsi hidangan sahur kita juga disarankan memperhatikan asupan agar stamina tubuh selama lebih dari 12 jam tetap terjaga.
Bukan hanya jenis makanannya saja, melainkan juga minuman yang diteguk ketika sahur.
Namun, menurut sebagian pakar, minum teh saat sahur hanya memberikan tenaga sesaat dalam tubuh.
Pasalnya, lonjakan tenaga setelah mengonsumsi teh yang mengandung gula dengan rasa manis hanya akan berlangsung setengah jam saja.
Sehingga, dalam waktu 1-2 jam setelahnya tubuh akan mulai terasa lemah, letih dan mengantuk. Dengan kata lain, ada efek samping minum teh saat sahur.
Teh diklaim mengandung bahan kimia yang bersifat dieuretik yang artinya menambah kecepatan pembentukan urin.
Hal ini yang ternyata memicu keluhan ingin buang air kecil lebih sering. Sehingga, tubuh menjadi membuang banyak air yang akhirnya membuat cadangan air dalam tubuh menjadi berkurang secara drastis.
Tubuh pun akan kekurangan air saat menjalani ibadah puasa.
Perlu diingat, bukan berarti tidak diperbolehkan minum teh saat sahur. Karena teh juga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan cairan, namun tetap perhatikan jumlahnya.
Penting diketahui, efek diatas sebenarnya belum tentu dialami setiap orang. Pilihannya bergantung pada kondisi tubuh Anda.
Namun sebaiknya tetap menjaga takaran dan lebih memperbanyak konsumsi air putih demi kesehatan tubuh ketika menjalani ibadah puasa.
Wahyuni Sahara/intisari-online.com