Cara Cerdas Menyiasati Harga Tinggi Daging Sapi dengan Lauk Pengganti
Harga daging sapi saat ini tinggi mencapai Rp 120 ribu per kilogram, bukan berarti Anda harus kehilangan kandungan gizi di dalamnya.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Harga daging sapi saat ini tinggi mencapai Rp 120 ribu per kilogram, bukan berarti Anda harus kehilangan kandungan gizi di dalamnya.
Ahli Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin, Asep Ahmad Munawar, mengatakan kandugan gizi yang terkandung di dalam daging sapi dibutuhkan tubuh untuk mengganti energi yang hilang.
Asep menawarkan beberapa jenbis makanan pengganti daging sapi, seperti daging ayam yang kandungan gizinya sepadan dan harganya tak menguras kantong.
Ahli Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin, Asep Ahmad Munawar, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Minggu (12/6/2016). TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
"Daging sapi seberat 40-50 gram bisa diganti dengan daging ayam 100 gram. Zat gizinya tidak jauh berbeda," beber Asep di RSHS Bandung, Minggu (12/6/2016).
Tak hanya daging ayam, telur ayam pun bisa menggantikan peran daging ayam atau daging sapi. Masyarakat bisa kembali menyisihkan uang jika harga daging ayam mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Kandungan gizi telur ayam itu sebanding dengan daging ayam dan daging sapi. "Justru telur itu kadar aminonya lengkap, itu cukup baik," terang Asep.
Semua jenis makanan di atas merupakan lauk yang termasuk kategori hewani. Masih ada pengganti lauk kategori nabati, di antaranya bersumber dari kedelai, seperti tempe dan tahu.
Kedelai sebagai sumber nabati mengandung nilai zat gizi yang setara dengan telur dan termasuk jenis protein sempurna. Jadi jangan malu suka makan tempe dan tahu.
"Untuk orang-orang tertentu, misalnya kolesterol, bisa menyantap bahan makanan yang sumbernya kedelai ini," terang Asep.