Ingin Anak Cerdas? Lakukan 3 Hal ini Saat Hamil
Anak cerdas adalah dambaan setiap Mama. Kabar baiknya, Mama bisa mencetak anak cerdas sejak di dalam kandungan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Anak cerdas adalah dambaan setiap Mama. Kabar baiknya, Mama bisa mencetak anak cerdas sejak di dalam kandungan, tepatnya selagi Mama hamil. Untuk itu, yuk lakukan ini saat hamil agar IQ bayi tinggi:
1. Rutin Berolahraga
Tak hanya memberikan manfaat kesehatan fisik bagi ibu dan janin, olahraga saat hamil juga baik untuk perkembangan otak janin. Sebuah studi baru menemukan, olahraga moderat selama kehamilan dapat memperbaiki perkembangan otak janin.
Hal tersebut kemudian berdampak pada kecerdasan anak yang dikandung. Olahraga saat hamil memang bantu bikin bayi pintar.
Peneliti studi Elise Labonte-LeMoyne, calon doktor di University of Montreal mengatakan, dalam sepuluh hari, otak janin dari ibu yang berolahraga selama hamil lebih matang daripada otak janin yang ibunya tidak berolahraga.
2. Makan Buah
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menggunakan data dari Canadian Healthy Infant Longitudinal Development Study. Studi ini mengambil informasi dari 688 anak-anak di Edmonton.
“Penelitian ini sebenarnya ingin melihat faktor apa saja yang dapat memengaruhi perkembangan kognitif,” ujar peneliti senior Piush Mandhane. Para peneliti menemukan faktor terbesar perkembangan kognitif adalah banyaknya buah yang dikonsumsi selama kehamilan.
Lalu, berapa porsi buah yang dianjurkan? Penelitian ini melihat bahwa anak yang cerdas lahir dari ibu yang makan enam hingga tujuh porsi buah dalam sehari.
Hasilnya, anak dari ibu yang makan buah ini memiliki poin yang lebih tinggi dari skala IQ rata-rata. Menurut Madhane, hasil penelitian ini bisa menjadi rekomendasi para ibu yang ingin punya anak cerdas.
3. Makan Ikan Tuna
Sebuah studi baru terhadap wanita hamil ditemukan makan ikan seperti tuna ternyata berdampak melindungi perkembangan kognitif serta memproteksi dari gejala-gejala autisme.
Studi observasional itu didanai pemerintah Spanyol dan diterbitkan di American Journal of Epidemiology.
Mereka meneliti kurang lebih 2.000 ibu hamil di seluruh Spanyol.