Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menteri Kesehatan Minta Ahli Farmasi Lebih Kreatif

Obat termasuk alat pendukung kesehatan yang terbesar selain diagnosa.

Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Menteri Kesehatan Minta Ahli Farmasi Lebih Kreatif
Capture Youtube
Menteri Kesehatan, Nila Moeloek 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Berkembangnya industri obat di dunia menuntut ahli farmasi di Indonesia harus lebih kreatif.

Apalagi saat ini mulai banyak penyakit yang baru sehingga perkembangan industri obat harus terus berjalan.

Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, meminta akademisi di bidang farmasi untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan obat.

Sebab obat termasuk alat pendukung kesehatan yang terbesar selain diagnosa.

“Farmasi dan diagnosa merupakan perhatian kami karena itu kami terus mendorong industri farmasi kita agar berjalan dengan baik," kata Nila kepada wartawan di Hotel Harris, Jalan Ciumbeuleuit, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Kamis (1/9/2016).

Selain itu, farmasi juga salah satu upaya untuk menjaga ketahanan masyarakat di bidang kesehatan.

Berita Rekomendasi

Nila mengatakan, selama ini bahan baku obat di Indonesia masih impor, sementara pembelian bahan baku tersebut tergantung dengan nilai dolar.

Menurutnya, jika dolar makin tinggi maka akan merepotkan industri obat di Indonesia.

“Makanya kami mendorong tentunya ke akademisi agar melakukan pengembangan, tidak hanya menggunakan bahan baku lama, tapi juga ada loncatan-loncatan ilmu, seperti lebih ke arah molekuler. Molekuler itu terobosan yang perlu dan bisa dilakukan,” kata Nila.

Nila pun menyebut, jenis penyakit pun semakin berkembang. Penyebab penyakit itu pun bervariasi, mulai dari bakteri, virus, jamur, dan lainnya.

“Penyakit itu beragam, sampai yang kita takuti saat ini itu virus Zika. Sementara penyakit ini juga disebabkan karena virus,” kata Nila.

Nila menghadiri acara seminar internasional Farmakologi dan Farmasi Klinik di Hotel Harris, Jalan Ciumbeuleuit, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Kamis (1/9/2016).

Seminar internasional bertajuk Currnet Trend of Molecular Pharmacology in The Drug Development and Clinical use itu diselenggarakan Sekolah Farmas Institut Teknologi Bandung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas