Pilih Kasur Sesuai Berat Badan Jika Anda Ingin Tidur Nyenyak
Banyak orang berpendapat bahwa kasur yang keras adalah yang terbaik, terutama untuk jangka waktu yang lama.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang berpendapat bahwa kasur yang keras adalah yang terbaik, terutama untuk jangka waktu yang lama.
Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa tingkat kekerasan sebuah kasur sangat berpengaruh pada kualitas tidur seseorang dan terlalu keras justru dapat menyakiti tubuh Anda.
Jeffri Massie, President Director PT Massindo International, yang ditemui di acara pelucuran Spring Air 2017 di Hotel Indonesia Kempinski, mengatakan kepada Kompas.com, umumnya badan yang lebih berat membutuhkan tingkat kekerasan yang lebih tinggi.
“Sebab, badan yang menekan ke bawah akan ditopang oleh tingkat kekerasan yang lebih tinggi,” tuturnya.
Hal sebaliknya juga terjadi pada berat badan yang lebih ringan. “Orang yang bertubuh ringan lebih cocok dengan (kasur) yang lebih empuk,” ungkapnya.
Namun, hal ini tidak paten terjadi pada semua orang. Jeffri berkata bahwa kebiasaan juga mempengaruhi tingkat kekesaran yang sesuai bagi seseorang.
“Mungkin saja bila orang yang bertubuh mungil sudah terbiasa dari kecil dengan ranjang yang keras, sehingga menjadi gelisah ketika tidur di ranjang yang empuk. Hal ini sebenarnya tidak apa-apa dan hanya sekedar preferensi,” tuturnya.
Namun, Jeffri juga mengatakan bahwa kebiasaan orang Indonesia yang suka membeli kasur yang terlalu keras bisa merusak kualitas tidur. “Kalau terlalu keras, jadinya seperti tidur di lantai. Badan jadi kesemutan,” tuturnya.
Oleh karena itu, dia pun menyarankan konsumen untuk mencoba tidur di kasur yang akan dibeli, tidak hanya duduk maupun ditekan-tekan menggunakan jari.
Dengan demikian, Anda akan mengetahui secara akurat pengaruh kasur tersebut pada kualitas tidur Anda.
Nah, bagaimana bila Anda sudah membeli kasur yang sesuai dengan berat badan tubuh saat menikah tetapi seiring berjalannya waktu menjadi lebih berat atau ringan karena kehamilan dan diet?
Permasalahan inilah yang menginspirasi Spring Air untuk menciptakan teknologi Smart Comfort, di mana pengguna dapat memilih dan mengganti sendiri tingkat kekerasan kasurnya untuk masing-masing sisi.