TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak dalam kandungan, janin mulai dapat membedakan rasa air ketuban dan perbendaharaan rasa makanan pada anak kian canggih setelah lahir.

Oleh karena itu, penting untuk memberi kesempatan pada anak agar mencoba banyak rasa.

"Semakin beragam variasi rasa makanan yang diperkenalkan, anak akan semakin kaya dengan perbendaharaan rasa sehingga dapat terhindar dari picky eater atau pilih-pilih makanan,' kata Ketua Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, RSCM, DR. dr Damayanti Sjarif SpA (K) di Jakarta belum lama ini.

Dikatakannya, kebiasaan makan yang baik dapat dibentuk sejak bayi lahir yaitu melalui pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.

Setelah itu bayi perlu diberikan makanan pendamping ASI yang padat gizi sehingga mampu mencukupi kebutuhan energi, protein dan mikronutrien seperti zat besi, seng, kalsium, fosfor, magnesium dan vitamin A.

"Jika kebutuhan gizinya terpenuhi maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal," katanya.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, DR dr Sri Sudaryati Nasar, Sp.A(K) mengatakan, dalam mempersiapkan makanan pendamping ASI, ibu harus memperhatikan kriteria seperti anjuran World Health Organization mengenai pedoman pemberian makanan bayi dan anak.

"Pemberian makanan harus tepat waktu, tepat gizi, aman, dan diberikan dengan cara yang benar seperti tekstur yang tepat sesuai usia, pilihan rasa bervariasi dan proses pemberian makan yang responsif,” katanya.

Scientific and Medical Program Divisi NSF ICBP, Andri Susanti mengatakanperan orang tua dalam membentuk kebiasaan makan yang baik pada anak sangat penting.

"Kebiasaan makan yang baik perlu dikenalkan sejak dini agar tumbuh kembang anak optimal," katanya.

Dalam rangkaian kegiatan seminar ini, Promina mensosialisasikan kriteria empat tepat dalam memilih makanan untuk si kecil yaitu tekstur yang tepat, pilihan rasa bervariasi, asupan gizi lengkap dan tahapan usia sesuai.

"Kami percaya dapat membentuk kebiasaan makan yang baik pada anak sejak dini,” katanya di sela-sela pertemuan Ilmiah Tahunan CIPRIME “Current Issue in Pediatric Nutrition & Metabolic Problems ini.

Untuk mendukung peningkatan gizi anak Indonesia, terutama di Seribu Hari Pertama Kehidupan, Promina melakukan edukasi kriteria empat tepat bersama para pakar di bidang kesehatan dan gizi, bidan, serta kader posyandu.