Teknik Mengasuh Anak Pemalu Agar Tampil Pede dan Tak Minder di Pergaulan
Ciri-ciri si Kecil yang ekstrovert justru terkesan lebih ramai, senang berada dan bermain di kelompok besar, lebih ekspresif dan pemberani.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sifat introvert pada buah hati sering disebut juga dengan tertutup atau pemalu. Tanpa disadari, di sekeliling kita atau mungkin si Kecil memiliki sifat pemalu yang sedikit sulit untuk beradaptasi dengan orang baru.
Padahal, kesadaran untuk tahu cara mengasuh si Kecil yang pemalu dengan maksud agar tidak minder dalam pergaulan sangatlah wajib diketahui bagi para orang tua, guru di sekolah, pendidik maupun pengasuh serta anggota keluarga lainnya.
Tujuannya, agar si Kecil yang pemalu tidak merasa dirinya berbeda dan malah terjebak dalam persepsi bahwa ia bukanlah sosok yang disenangi dan mendapat tempat di antara teman sebayanya.
Ciri-ciri si Kecil yang introvert memang lebih pendiam, cenderung lebih senang bermain dengan sedikit atau satu orang teman saja, cenderung kurang suka dan bisa memulai inisiatif dalam percakapan serta pemalu.
Sebaliknya, ciri-ciri si Kecil yang ekstrovert justru terkesan lebih ramai, senang berada dan bermain di kelompok besar, lebih ekspresif dan pemberani.
“Tidak ada pembagian tingkatan usia dalam membedakan ciri introvert dan ekstrovert. Tapi, sudah terlihat ciri-cirinya bahkan sejak usia toddler, yakni satu sampai 3 tahun,” ujar Ayoe Sutomo, psikolog keluarga.
Terkait jenis kelamin, tidak ada perbedaan persentase antara sifat pemalu atau introvert yang menimbulkan ketimpangan. Dalam fenomena tersebut sifat pemalu yang dimiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan cenderung menunjukkan ciri yang sama.
Lalu bagaimana dengan pola asuhnya?
Dari kacamata psikologis, tips membesarkan si Kecil yang pemalu lebih membutuhkan kesabaran dan kelembutan karena mereka cenderung lebih sensitif.
Cara mengasuh si Kecil pemalu yang pertama bisa dengan membuatnya merasa nyaman di lingkungan terdekat atau keluarganya dengan menerima kondisi ia apa adanya.
berikan kesempatan padanya untuk dapat mengembangkan hal berkebalikan dari dasar kepribadiannya.
Contohnya memberi stimulasi dengan mengikuti kegiatan yang melibatkan banyak orang sebagai sarana belajar komunikasi dalam publik.
Anda pun bisa memberikan bekal latihan menjadi pendengar yang baik bagi si Kecil yang pemalu untuk melihat dan mengambil keputusan terkait komunikasi interpersonal yang tepat.
“Jangan lupa untuk secara perlahan mengajarkan mereka menyuarakan pendapatnya dan bersifat ekspresif yang positif. Didik pula untuk mengenal prioritas dan kebutuhan untuk bersosialisasi dalam lingkungan sewajarnya seperti dengan teman sebaya yang lain,” tutup Ayoe.
Nah, selain itu Mam dan Pap juga bisa tahu tentang tips seputar pola asuh lainnya, dengan bergabung di Parenting Club Wyeth.
Ini adalah sebuah wadah dimana Mam dan Pap akan mendapat pengetahuan lebih jauh soal tumbuh kembang si Kecil.
Setelah register di sini, Mam dan Pap akan mendapatkan modul Smart Strength Finder yang berisi cara mengenali kepintaran si Kecil dan juga Smart Stimulation yakni kumpulan tips untuk menstimulasi kepintaran si Kecil sesuai usianya.
Dan yang menyenangkan, Mam dan Pap juga bisa sekaligus mendapatkan voucher belanja gratis untuk kebutuhan sehari-hari.
Reporter : Ridho Nugroho