Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cegah Nyeri Sendi Saat dan Usai Ibadah Haji Atau Umrah

Usia diatas 40 tahun, wanita kegemukan, pekerjaan dan aktivitas atau olahraga berlebih serta faktor genetik memiliki kontribusi kerusakan sendi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Cegah Nyeri Sendi Saat dan Usai Ibadah Haji Atau Umrah
TRIBUN BATAM/CANDRA P PUSPONEGORO
Antrean jemaah umrah dari Indonesia di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ini sebanyak 221.000 jemaah Haji asal Indonesia diterbangkan ke Tanah Suci, Mekah. Data Kementrian Agama Republik Indonesia, sebanyak 83% jamaah berusia > 50 tahun sedangkan usia < 50 hanya 17%.

“Di usia ini kesehatan seseorang mulai mengalami penurunan. Masalah nyeri lutut dan pinggang merupakan masalah yang umum diderita kelompok usia lanjut > 50 tahun,” ujar dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, ahli Nyeri dari Klinik Onta Merah Pain and Spine Center, Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Dikatakannya, tubuh manusia terdiri dari 206 tulang, dan 230 sendi baik yang menopang tubuh secara langsung dan tidak.

Normalnya, pada usia muda baik tulang maupun sendi tidak mengalami masalah, tulang rawan sendi masih tebal melindungi dengan baik kapsul sendi serta jaringan sekitarnya seperti otot dan penghubung sendi.

Dengan bertambahnya usia, dipengaruhi beberapa faktor seperti pekerjaan, gaya hidup. Daerah sendi yang tadinya normal akan mengalami kerusakan.

Baca: Membuat Tubuh Menjadi Aktif Bisa Menghindari Nyeri Sendi

“Usia diatas 40 tahun, wanita kegemukan, pekerjaan dan aktivitas atau olahraga berlebih serta faktor genetik memiliki kontribusi terhadap kerusakan sendi,” jelas dr. Mahdian.

Berita Rekomendasi

Tak hanya di lutut, kerusakan sendi dapat terjadi di semua bagian tubuh seperti tulang belakang, pinggang, dan tangan.

 Pada perjalanan ibadah Haji dan umroh, thawaf dan sa’i merupakan rukun yang harus dikerjakan.

Baik thawaf dan sa’i keduanya dilakukan dengan berjalan kaki. Satu putaran thawaf jika dilakukan di lantai 2 masjidil haram jaraknya bisa mencapai jarak 1 km, jika dilakukan 7 kali putaran setidaknya jamaah haji menempuh jarak 7 kilometer.

Belum lagi sa’i, prosesi untuk mengenang gerak Siti Hajar antara bukit Safa dan Marwah ketika kebingungan mencari air, jaraknya mencapai 500 m, maka untuk tujuh kali jalan tersebut jamaah harus berjalan hingga 3,5 kilo meter.

Baca: Jangan Anggap Remeh Rasa Nyeri Pinggang, Ini Alasannya

“Sebelas kilometer untuk prosesi thawaf dan sa’i, bagi mereka usia > 50 tahun. Apalagi yang memiliki masalah sendi dan faktor risiko seperti obesitas, tentunya dapat menganggu kenyamanan ibadah haji,” ujar dr Mahdian.

Mahdian menambahkan, akivitas ibadah Haji/Umroh, seperti thawaf dan sa’i maupun berjalan dari hotel menuju masjidil haram dengan jarak terlampau jauh dan sering (over use sendi) dapat meningkatkan resiko nyeri sendi, baik pada lutut atau bagian tubuh lain.

"Tak boleh diangap remeh, Jika nyeri ini tidak ditangani dengan baik, tentunya dapat mengganggu aktifitas ibadah," katanya.

Dalam dunia kedokteran selain terapi, pencegahan nyeri juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

"Mereka dengan usia diatas 50 tahun, dengan keluhan nyeri sendi baik ringan atau sedang dianjurkan melakukan terapi intervensi dan untuk mencegah nyeri timbul saat ibadah haji,” jelasnya.

Menurunkan berat badan, dan modifikasi gaya hidup baik dilakukan para jemaah haji atau umroh.

“Selain meningkatkan fungsi sendi, modifikasi gaya hidup dengan menurunkan berat badan dapat mengkontrol rasa nyeri yang hilang timbul pada penderita osteoartritis,” katanya.

Dikatakan oleh dr. Sri Wahyuni, SpKFR, Dokter Spesialis Rehabilitasi Arfa Pain and Spine Center, RS Meilia, Jakarta, pada derajat ringan, tahap awal saat nyeri sendi muncul dalam perjalanan ibadah di tanah suci, pasien dapat mencoba beberapa langkah sederhana berikut ini, meliputi:

 1. Istirahat sejenak

Berhenti sejenak saat nyeri muncul, jika memungkinkan rebahkan badan anda dan beristirahatlah. Pada kasus nyeri lutut, merebahkan badan sembari mengangkat kaki dengan posisi lutut lebih tinggi dari pinggang dapat memperbaiki kondisi nyeri. “Hindari aktifitas yang menggunakan lutut sebagai tumpuan utama seperti mengangkat beban berlebih, minimal 2 x 24 jam,” jelas dr. Sri.

 2.    Kompres panas atau dingin pada daerah nyeri

Setelah melakukan thawaf atau sa’i, sembari beristirahat di penginapan, lakukan kompres dingin (ice) pada daerah yang mengalami nyeri minimal selama 15 – 20 menit, dua kali dalam sehari. Setelah 3 hari paska nyeri muncul, dan sudah melakukan kompres dingin, pada hari ke empat ganti kompres panas, pada lokasi nyeri. Bisa menggunakan handuk yang di masukan ke dalam air panas, peras airnya lalau tempelkan. Lakukan setidaknya 10 hingga 15 menit dalam sehari.  

3.       Kompresi

Penggunaan elastic bandage, sebagai kompresi terutama pada lutut juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. “Pilih ukuran bandage yang sesuai, tidak boleh terlalu kencang atau longgar,” jelas dr. Sri. Gunakan bandage saat beraktifitas misalnya dalam perjalanan dari penginapan ke masjidil haram, dan lepaskan bandage pada saat tidur atau mandi.

 4.      Medikamentosa

Penatalaksanaan secara medikamentosa untuk menghilangkan nyeri sendi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya pemberian NSAID, suntikan asam hyaluronate dan juga pencegahan dengan mengkonsumsi suplemen kondroitin dan glukosamin. “Ini bergantung dari berat ringannya kerusakan sendi yang dialamai pasien,” jelas dr. mahdian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas