Penelitian di Kanada Menemukan Manfaat Konsumsi Kacang Saat Menyusui! Hasilnya Tak Terduga
Gejala alergi pada kacang dapat berkisar dari ringan, seperti kulit gatal dan pilek hingga parah dan mengancam jiwa.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penelitian baru di Kanada menemukan hal tak terduga.
Disebutkan mengonsumsi makanan ringan saat menyusui dikombinasikan dengan bagaimana cara kita mengenalkan makanan kepada bayi sebelum usia satu tahun, di mana hal ini adalah pendekatan yang lebih baik.
Hal ini juga berdampak pada tingkat reaksi alergi pada bayi.
Gejala alergi pada kacang dapat berkisar dari ringan, seperti kulit gatal dan pilek hingga parah dan mengancam jiwa, karena saluran udara dapat menutup saat tubuh mengalami syok anafilaksis.
Dan begitu anak-anak mengembangkan alergi kacang, diperkirakan empat dari lima orang akan tetap memiliki alergi selama sisa hidup mereka, menurut Pilihan NHS.
Baca: Mulai Muncul Kerutan di Wajah Anda? Tips Dari Yuni Shara Ini Bisa Dicoba! Gak Mahal Lo
Percobaan terbaru menunjukkan bahwa menghindari kacang selama masa bayi meningkatkan risiko alergi.
Namun, penelitian ini tidak membahas konsumsi kacang oleh ibu saat menyusui.
Dr Meghan Azad, seorang ilmuwan di Children's Hospital Research Institute di Manitoba di Winnipeg, di mana penelitian dilakukan mengatakan, “Yang menarik dari penelitian ini adalah yang pertama mempertimbangkan konsumsi kacang ibu saat menyusui.”
Para peneliti menganalisis data dari penelitian alergi dan asma yang melacak 342 anak yang lahir di Winnipeg dan Vancouver pada tahun 1995 sejak lahir hingga usia 15 tahun.
Anak-anak yang ibunya mengonsumsi kacang tanah saat menyusui dan langsung mengenalkan kacang sebelum usia bayi 12 bulan memiliki insidensi reaksi alergi terendah terhadap kacang tanah sebesar 1,7 persen.
Baca: Ingat Ya, Payudara Kendur Bukan karena Menyusui, Ini Trik Merawatnya
Tarif melonjak menjadi 15,1 persen bagi mereka yang ibunya makan kacang saat menyusui namun menunda memasukkan kacang ke bayi mereka setelah usia satu tahun.
Dan bagi ibu yang menghindari kacang tapi langsung mengenalkannya pada bayi mereka pada usia 12 bulan kejadiannya meningkat menjadi 17,6 persen.
Dr Meghan mencatat bahwa penelitian ini dibatasi dengan berfokus secara eksklusif pada anak-anak yang berisiko tinggi terkena alergi.
"Kami berharap untuk menggunakan hasil ini sebagai titik awal untuk penelitian lebih lanjut untuk menginformasikan lebih baik panduan untuk mencegah alergi makanan pada anak-anak," kata Dr Tracy Pitt, penulis pertama penelitian dan ahli alergi anak-anak di Humber River Hospital..
Penelitian ini dipublikasikan di Jurnal Allergy and Clinical Immunology.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.