Anda Malas Sarapan? Ini Bahayanya Bagi Kesehatan
Untuk penelitian itu, peneliti meneliti data dari kuesioner diet yang diisi oleh 4.052 orang dewasa yang tidak memiliki riwayat masalah jantung.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM - Orang-orang yang melewatkan sarapan lebih cenderung terkena aterosklerosis, atau penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah arteri, daripada orang-orang yang memulai hari dengan sarapan hangat, menurut sebuah penelitian.
Bahkan setelah peneliti memperhitungkan diet dan faktor risiko lainnya untuk penyakit jantung, orang-orang yang secara rutin melewatkan sarapan secara signifikan lebih cenderung terkena aterosklerosis dibandingkan dengan orang-orang yang biasanya sarapan, menurut penelitian itu.
"Konsumsi energi yang lebih besar pada pagi dapat mendukung kesehatan kardiovaskular," penulis utama penelitian, Doctor Valentín Fuster dari CNIC di Madrid dan Mount Sinai Heart di New York City mengatakan melalui email.
Penelitian sebelumnya telah mengaitkan melewatkan sarapan dengan risiko masalah yang lebih tinggi yang dapat menyebabkan penyakit jantung seperti obesitas, diabetes dan kolesterol tinggi, menurut para peneliti dalam Journal of American College of Cardiology.
Baca: Seperti apa sarapan para bintang dunia?
Untuk penelitian itu, peneliti meneliti data dari kuesioner diet yang diisi oleh 4.052 orang dewasa yang tidak memiliki riwayat masalah jantung.
Secara keseluruhan, hanya 3 persen peserta mengatakan bahwamereka tidak sarapan, sementara 69 persen biasanya mengonsumsi makanan ringan di pagi hari (terhitung 5 persen sampai 20 persen dari total kalori pada hari itu) dan 28 persen mengonsumsi sarapan hangat (mencakup lebih dari 20 persen asupan kalori hari itu).
Kaum pria, perokok dan mereka yang sedang menjalani diet cenderung menumpuk kalori harian saat makan siang.
Orang-orang yang melewatkan sarapan, biasanya menghabiskan tidak lebih dari 5 menit untuk makan pagi dan sebagian besar hanya minum kopi atau jus jeruk.
Dibandingkan dengan orang-orang yang makan sarapan pagi hangat, orang-orang yang mengonsumsi sarapan ringan masih 21 persen lebih mungkin mengalami kerusakan pada arteri utama di leher dan 17 persen lebih mungkin mengalami kerusakan pada pembuluh darah utama di daerah perut.
Selain memiliki risiko aterosklerosis terbesar, orang yang melewatkan sarapan juga memiliki lingkar pinggang yang lebar, indeks massa tubuh, tekanan darah, kadar kolesterol dan kadar gula darah tinggi.
Peserta penelitian yang melewatkan sarapan lebih cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan, termasuk diet keseluruhan yang buruk, konsumsi alkohol dan merokok yang sering. Mereka juga lebih cenderung kelebihan berat badan atau obesitas.
Penelitian ini bukan eksperimen terkontrol yang dirancang untuk membuktikan bahwa melewatkan sarapan secara langsung menyebabkan masalah jantung atau pengerasan arteri.
Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah bahwa beberapa orang mungkin telah melewatkan sarapan karena mereka mengalami obesitas dan mencoba menurunkan berat badan atau memperbaiki faktor risiko penyakit jantung lainnya yang juga dapat berkontribusi pada aterosklerosis, para penulis mencatat.