Pasien Gawat Darurat Berhak untuk Mendapat Pelayanan
Director of Quality Assurance RS Awal Bros dr Dini Handayani menjelaskan, pasien yang berstatus gawat darurat harus mendapatkan prioritas
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Director of Quality Assurance RS Awal Bros dr Dini Handayani menjelaskan, pasien yang berstatus gawat darurat harus mendapatkan prioritas utama.
Mereka harus mendapatkan pelayanan optimal dan tidak boleh dibedakan dari segi apapun, termasuk ras, agama, hingga proses pembayaran terutama dengan asuransi.
"Standar evidence base untuk pasien di seluruh dunia harus sama. Standarnya pasien diselamatkan dulu dan levelnya tidak boleh dibedakan," ujar dr Dini, yang juga Ahli Manajemen Rumah Sakit saat Media Gathering bersama Awal Bros Grup beberapa waktu lalu.
Lanjut Dini, rumah sakit harus memberikan jaminan keselamatan, keakuratan, hingga kenyamanan pasien baik saat datang hingga pulang dari rumah sakit dipantau oleh tim medis.
Menjawab hal tersebut, Rumah Sakit (RS) Awal Bros sebagai jaringan rumah sakit swasta nasional terbilang sukses dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Tercatat saat ini layanan kesehatan RS Awal Bros telah menjangkau masyarakat di daerah Batam, Bekasi Barat, Pekanbaru, Tangerang, Jakarta, Makassar, Ujung Batu, Panam serta Bekasi Timur yang berstatus grand opening di November 2017.
“RS Awal Bros melayani masyarakat di kawasan tersebut untuk menopang kehidupan di sana. Jadi, masyarakat yang tidak tinggal di kota pun mendapat pelayanan prima dari kami tidak kalah dengan pelayanan rumah sakit kami di kota besar,” Ujar Chief Operating Officer RS Awal Bros Leona Karnali.
Leona menjelaskan rencana terdekat RS Awal Bros akan meresmikan rumah sakitnya yang akan melayani masyarakat di wilayah Bekasi Timur.
“Nilai investasi yang kami siapkan untuk pembangunan dan pengembangan rumah sakit ini sekitar Rp 150 miliar. Untuk fasilitas saat ini kapasitas tempat tidur 100, tapi kami siapkan mencapai 230 tempat tidur,” tambah Leona.
Data Kementerian Kesehatan 2016 menyatakan secara nasional saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 258 juta jiwa dengan ketersediaan tempat tidur sebesar 319 ribu sehingga rasionya sebesar 1,23 persen. Namun, ketersediaan tempat tidur rumah sakit masih belum merata antardaerah.
Dia menambahkan RS Awal Bros yang dihadirkan di wilayah Bekasi Timur akan memberikan pelayanan dengan RS tipe B dimana salah satu yang ditekankan adalah pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung dan vaskuler.
Apalagi menurutnya, kehadiran RS Awal Bros di bekasi timur menjawab kebutuhan masyarakat dimana karakter wilayah tersebut dekat dengan wilayah Industri.
“Misalnya trauma centre yang sesuai kebutuhan. Ada juga klinik ibu dan anak yang dikembangkan di sana sehingga sesuai kebutuhan masyarakat di sana,” pungkasnya.
Di tengah fokus perusahaan dalam memberikan layanan kesehatan masyarakat, empat dari sebelas rumah sakit yang tergabung dalam jaringan rumah sakit Awal Bros meraih akreditasi international dari Joint Commision International (JCI).
Akreditasi tersebut diperoleh setelah tim JCI yang berpusat di Amerika Serikat melakukan survei di Rumah Sakit Awal Bros Tangerang, Rumah Sakit Awal Bros Bekasi, Rumah Sakit Awal Bros Batam dan Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru pada tahun 2014 ini.
Dengan diperolehnya akreditasi tersebut, maka rumah-rumah sakit yang tergabung dalamjaringan rumah sakit Awal Bros, menjadi 4 di antara 14 Rumah Sakit yang telah terakreditasi JCI di Indonesia dan sekitar 450 rumah sakit terbaik lainnya di dunia.