Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bayi Lahir Saat Usia Kehamilan Kurang Dari 37 Minggu Tergolong Rumit dalam Perawatan

Penyebab utama kematian neonatal adalah bayi berat lahir rendah (BBLR) termasuk prematuritas, diikuti oleh asfiksia dan infeksi.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Bayi Lahir Saat Usia Kehamilan Kurang Dari 37 Minggu Tergolong Rumit dalam Perawatan
ist
Bayi prematur 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  World Health Organization menyebutkan Indonesia menempati urutan kelima sebagai negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia dan kelahiran prematur diidentifikasi sebagai penyumbang terbesar angka kematian bayi.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik 2016, angka kematian bayi (AKB) mencapai 25 kematian setiap 1.000 bayi yang lahir.

Hal ini tentu menjadi perhatian berbagai pihak karena AKB menjadi salah satu indikator tingkat kesehatan sebuah negara.

Dr. Eni Gustina, MPH, Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengungkapkan, penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan.

"Kematian bayi baru lahir (neonatal) mempunyai porsi 54,9 persen dari seluruh kematian bayi sehingga kelangsungan hidup bayi baru lahir masih menjadi fokus program Kementerian Kesehatan," katanya di Jakarta,  Selasa (14/11/2017).

Dari laporan rutin tercatat pada semester pertama 2017 terdapat 10.294 kasus atau 22 kematian bayi per 1.000 kelahiran.

Penyebab utama kematian neonatal adalah bayi berat lahir rendah (BBLR) termasuk prematuritas, diikuti oleh asfiksia dan infeksi.

Berita Rekomendasi

Baca: Pembelot Sebut Uji Nuklir Korea Utara Buat Bayi Lahir Cacat

Penurunan AKN dimulai  dengan upaya promotif dan preventif sebelum kehamilan, pada masa kehamilan, persalinan di fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar.

"Bayi yang lahir dengan kondisi BBLR / prematur dilakukan perawatan metode kanguru (PMK) dan tatalaksana sesuai dengan kondisi dan komplikasi yang dialami,” katanya.

DR. dr.  Rinawati Rohsiswatmo SpA (K), Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, menjelaskan, bayi prematur lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu perawatannya cukup rumit.

"ini karena tingginya risiko yang dapat terjadi di awal kehidupan bayi tersebut," katanya.

Dalam merawat bayi prematur, sangat penting untuk memiliki pengetahuan yang luas, kesabaran serta keterampilan dari orang yang menanganinya.

"Selain itu, perawatan bayi prematur terkadang membutuhkan sarana yang lengkap dan teknologi yang canggihdalam perawatan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) hingga bayi memenuhi kriteria yang ditentukan medis," kata dr Rina.

Mengacu pada fenomena yang terjadi sekaligus dalam momen Hari Prematuritas Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 November, GE Healthcare memperkenalkan fasilitas premium inkubator dan inkubator hybrid beserta penghangat berteknologi tinggi untuk perawatan bayi prematur.

Nilesh Shah, General Manager of Clinical Care Solutions, GE Healthcare Africa, India and Southeast Asia, mengatakan, hadirnya alat ini merupakan inovasi untuk menyediakan solusi mengurangi angka kematian bayi di Indonesia maupun seluruh dunia sangat penting dan kami terus bekerja sama dengan para customer untuk menghadapi tantangan ini.

"Fasilitas premium GE Healthcare untuk inkubator dan inkubator hybrid beserta penghangat ini memiliki sejumlah fitur yang telah disempurnakan dari teknologi sebelumnya yang mampu meningkatkan proses perawatan bayi agar dapat organ tubuhnya dapat tumbuh normal dan sehat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas