Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Susah Gemuk Meski Makan Melulu? Ini Penjelasannya

perbedaan tersebut terjadi karena setiap orang memiliki respons gula darah yang berbeda pada makanan yang sama.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Susah Gemuk Meski Makan Melulu? Ini Penjelasannya
net
Ilustrasi makan banyak 

TRIBUNNEWS.COM - Pernahkah kamu mengetahui orang di sekitarmu sering makan namun sulit gemuk?

Ternyata hal ini memiliki alasan sendiri.

Ternyata, perbedaan-perbedaan tersebut terjadi karena setiap orang memiliki respons gula darah yang berbeda pada makanan yang sama.

Demikian menurut penelitian menarik terbaru yang diterbitkan dalam Cell.

Itu artinya, predikat diet terbaik untuk menurunkan berat badan (dan semua diet dengan saran agar kita mengonsumsi makanan rendah glikemik) bisa jadi keliru.

Bagaimana bisa dokter dan ahli gizi melenceng pada ilmu gula darah?

Selama beberapa dekade, para ahli telah menggunakan indeks glikemik (IG) untuk menentukan bagaimana makanan tertentu meningkatkan level gula darah.

Dalam konsep tersebut diyakini bahwa semakin tinggi IG sebuah makanan, semakin tinggi lonjakan gula darah setelah memakannya sehingga menyebabkan tubuh melepaskan insulin atau lebih dikenal sebagai hormon "penyimpanan lemak".

Berita Rekomendasi

Gula darah tinggi juga dikaitkan dengan obesitas dan tentunya penyakit diabetes.

Teori tersebut telah menjadi doktrin gizi selama bertahun-tahun sampai kemudian para peneliti dari Weizmann Institute of Science di Israel menyimpulkan respons gula darah pada makanan tidak sama pada tiap orang.

Dalam riset tersebut, sebanyak 800 relawan dilibatkan, dan kadar gula darah mereka dicatat menggunakan monitor portabel secara terus-menerus selama satu minggu penuh.

Para peserta harus mencatat semua yang mereka makan, termasuk sarapan standar yang sama pada setiap orang.

Para peneliti menemukan bahwa "standar" IG tidaklah sangat standar, yakni setiap orang memiliki respons gula darah yang berbeda secara dramatis terhadap makanan yang sama, meskipun makanan-makanan tersebut dianggap sehat.

Sebagai contoh, para peneliti menemukan bahwa tomat, yang sangat rendah dalam skala IG, dapat meningkatkan gula darah seorang wanita obesitas.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sebuah makanan sehat rendah gula, rendah kalori, dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas