Amankah Minum Kopi di Pagi Hari Saat Perut Masih Kosong? Jawabannya Ada di Sini
Rasanya nikmat sekali bisa menyesap secangkir kopi panas di pagi hari, yang menjadi asupan energi untuk memulai aktivitas sehari-hari.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Rasanya nikmat sekali bisa menyesap secangkir kopi panas di pagi hari, yang menjadi asupan energi untuk memulai aktivitas sehari-hari.
Namun, benarkah kopi benar-benar aman untuk dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong?
Beberapa laporan mengatakan, kebiasaan minum kopi saat perut dalam keadaan kosong bisa meningkatkan produksi asam di perut, yang menyebabkan gangguan pencernaan, sakit maag, hingga kecemasan.
Hal ini juga bisa menjadi kondisi yang mengkhawatirkan jika kita secara rutin minum kopi tanpa makan terlebih dahulu.
Baca: Menyejukkan! Begini Saran Bijak Dua Ustaz Kondang untuk Rina Nose yang Lepas Hijab
Anggapan ini membuat NBC News Health and Nutrition Editor, Madelyn Fernstrom dan Kristin Kirkpatrick, manajer layanan nutrisi kesehatan di Cleveland Clinic Wellness Institute memberikan beberapa fakta terkait hal ini.
Sebagian besar respons seseorang terhadap kopi bergantung pada riwayat kesehatan mereka, karena kondisi setiap orang tidaklah sama.
"Ini adalah pilihan pribadi setiap orang, yang memutuskan untuk mengonsumsi kopi di pagi hari saat perut kosong atau tidak," jelas Fernstrom. Ditambahkan bahwa bagi beberapa orang, kopi bisa sangat ideal diminum tanpa harus makan lebih dulu. "Yang terpenting adalah mengenal tubuh kita sendiri," lanjutnya.
Fernstrom mengatakan bahwa asam secara alami ditemukan pada kopi. Selain itu, minuman tersebut bisa merangsang produksi asam di dalam perut.
Sementara, orang yang menderita refluks atau sakit maag paling rentan terhadap efek seringnya mengonsumsi kopi dalam keadaan perut kosong.
Jika Ibu tidak memiliki masalah kesehatan atau riwayat penyakit seperti maag, maka kebiasaan ini tentu tidak akan menimbulkan masalah.
Jika gejala maag memang terjadi, kopi sebaiknya dihindari. Kandungan kafein pada kopi sebenarnya tidak berkaitan dengan kandungan asam, jadi beralih ke kopi tanpa kafein tidak akan berdampak besar.
Atau mungkin Ibu ingin mencoba makan beberapa suap terlebih dulu? Kondisi perut yang sudah terisi beberapa makanan berat akan membantu mengurangi gejala yang menyebabkan iritasi, kata Kirkpatrick.
Baca: Praktis! Sarapan Macaroni Schotel yang Super Lezat Ini Bisa Didapat Dari Dapur Sendiri
"Saya tidak berpikir ada cukup data untuk menghitung jumlah pasien yang memutuskan berhenti minum secangkir kopi di pagi hari. Namun, bagi pasien yang dapat mentolerirnya (makan lebih dulu sebelum minum kopi) dengan baik, tidak perlu membatasi asupan kopi, " tambah Kirkpatrick.
Selain permasalahan asam di perut, kebanyakan orang yang memilih minum secangkir kopi, entah dengan perut kosong atau tidak, tidak mengalami kegugupan atau kecemasan, kata Fernstrom. Batas asupan kafein yang direkomendasikan yakni kisaran 300-400 milligram setiap hari.
Beberapa orang cukup peka terhadap kafein, yang membuat sakit maag atau hal lain yang buruk terjadi. Dalam hal ini, sebaiknya Ibu mulai mengurangi jumlah asupan kafein.
Sementara, gen memainkan peran besar dalam kegelisahan dan faktor kegugupan. Varian pada gen yang disebut CYP1A2 dapat berdampak pada seberapa cepat atau lambatnya tubuh dalam memetabolisme atau membersihkan sistem dari kafein.
Kesimpulannya, kopi merupakan sumber antioksidan terbesar bagi orang di seluruh dunia dan ada banyak penelitian yang menunjukkan banyak manfaat kesehatan dari rutin mengonsumsi kopi.
Namun, hal yang paling penting dilakukan adalah mengenal tubuh sendiri, apakah jumlah kopi yang dikonsumsi memberikan efek negatif atau positif. Sehingga batasan-batasannya bisa segera diatasi dengan tepat. (*)