Bentuk Berubah Seiring Tahun, Ini Perubahan Miss V Berdasarkan Fase Usia
inilah perubahan vagina berdasarkan fase usia seorang wanita. Seperti apa perubahannya?
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Women’s Health dan American Congress of Obstetricians and Gynecologists bekerja sama mengadakan survei eksklusif yang mengungkapkan berapa banyak wanita mengetahui anatomi mereka sendiri.
Sayangnya, jawabannya: tidak banyak.
Untuk itulah mereka membuat panduan agar para wanita lebih memahami daerah bawah mereka sendiri, dan inilah perubahan vagina berdasarkan fase usia.
Usia dua puluhan.
Secara alami mengalami pubertas, maka organ-organ Anda telah mencapai ukuran dewasa. Kecuali, yaitu labia mayora, “bibir” luar ini mengapit seluruh kemaluan Anda.
Jangan terkejut jika tampak lebih ramping. Semakin bertambahnya usia, lemak subkutan, termasuk dari alat kelamin, menurun.
Usia tiga puluhan.
Perubahan hormon karena kehamilan atau penuaan dapat menyebabkan labia minora, yaitu “bibir” yang mengelilingi sebelah dalam yang mengeliling klitoris dan vagina, warnanya menggelap.
Saat santai, cobalah cek sendiri, terlihat warna abu-abu di sana.
Lalu, rahim yang mengembang selama kehamilan menyusut kembali enam minggu setelah kelahiran.
32 persen wanita sekarang lebih senang melahirkan dengan cara operasi caesar, karena lebih menghemat pembukaan vagina mereka, meskipun bekas lupa operasi masih terasa sakit atau menggelitik selama bertahun-tahun.
Usia empat puluhan.
Meskipun pasokan telur wanita berkurang cepat di awal empat puluhan, namun wanita masih bisa berovulasi dan mendapatkan menstruasi.
Siklusnya sedikit lebih pendek, dan cenderung mereda pada usia 51 tahun, yaitu karena menopause. Organ-organ Anda didukung oleh tendon yang menggantung, jaringan, dan otot.
Tambahan berat badan, penuaan, atau olahraga berdampak tinggi dapat melonggarkan dasar panggung ini, sehingga menyebabkan kebocoran kandung kemih atau merasa “berat” di bawah.
Lakukan latihan Kegels untuk mengatasinya.
Rendahnya tingkat estrogen mempengaruhi keseimbangan asam-basa vagina, yang dapat memicu peradangan bersamaan dengan penipisan dan pengeringan dinding vagina.
Sehingga dapat menyebabkan gatal-gatal, terbakar, dan kemerahan. Hubungan seks secara teratur dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. intisari-online