Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tanda-Tanda Fisik yang Menunjukkan Seseorang Sedang Stres

menjelaskan bahwa gejala stres seringkali dikaitkan dengan defisiensi vitamin dan mineral.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tanda-Tanda Fisik yang Menunjukkan Seseorang Sedang Stres
www.naukrigulf.com
Ilustrasi. 

Mentari Desiani Pramudita/Intisari-Online

TRIBUNNEWS.COM - Tidak semua orang menunjukkan bahwa dia sedang stres. Biasanya beberapa orang berhasil merahasiakan apakah dia sedang stres atau tidak.

Atau malah tidak tahu sama sekali bahwa ia sedang mengalami stres.

Nah, untuk mengetahui apakah seseorang sedang mengalami stres dan berada di bawah tekanan, ada cara untuk mengeceknya.

Charlotte Watts, penulis The De-Stress Effect, percaya bahwa nutrisi memainkan peran penting dalam bagaimana tubuh merespon stres.

Berbicara kepada Healthista, Watts menjelaskan bahwa gejala stres seringkali dikaitkan dengan defisiensi vitamin dan mineral.

“Masa stres menggunakan sebagian besar nutrisi lebih cepat karena keseluruhan sistem kita termasuk energi, respons otak, hormon, dan kekebalan semuanya bekerja pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih cepat,” kata Watss dilansir independent.co.uk.

Berita Rekomendasi

Tambah Watss, hal inilah yang dapat menyebabkan kita kekurangan vitamin dan mineral.

Inilah 7 ciri-ciri fisik seseorang sedang stres berserta apa vitamin dan mineralnya yang kurang:

Bibir pecah-pecah (vitamin B6), kertak (vitamin B5), bintik putih pada kuku (seng), konstipasi dan diare (magnesium), gusi berdarah (vitamin C), timbul bintik pada anggota tubuh (vitamin E), dan infeksi tenggorokan dan dada (vitamin A).

Sebuah studi yang dilakukan di University of California, San Francisco (UCSF) menemukan bahwa wanita yang mengalami stres akibat kejadian traumatis memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas daripada mereka yang jarang merasa stres.

“Kami tahu bahwa stres mempengaruhi perilaku, termasuk orang-orang yang jadinya makan berlebihan,” kata Michelle A. Albert, profesor medis di UCSF sekaligus penulis studi.

Mentari Desiani Pramudita/Intisari-Online

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas