Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tidak Semua Kondisi Keringat Berlebihan Mengarah pada Gangguan Jantung

Dapat disimpulkan bahwa tidak semua kondisi keringat berlebihan langsung mengarah pada gangguan jantung.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tidak Semua Kondisi Keringat Berlebihan Mengarah pada Gangguan Jantung
net
Ilustrasi serangan jantung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkeringat setelah beraktivitas atau saat cuaca panas memang menyehatkan.

Sebab, ini merupakan respon yang terjadi untuk mengatur suhu di dalam tubuh dengan mengeluarkan panas.

Namun, akan menjadi pertanda buruk bila Anda sering mengalami keringat berlebihan saat tidak sedang melakukan aktivitas berat.

Apalagi kalau disertai rasa tidak nyaman di dada, lengan, leher, dan rahang. Ini merupakan pertanda Anda sedang mengalami gangguan jantung.

Bagaimana bisa keringat menjadi tanda adanya gangguan jantung? Apakah artinya saya akan kena serangan jantung?

Simak ulasan lengkap yang diberikan Hello Sehat (hellosehat.com) berikut ini.

Tidak semua keringat berlebih merupakan tanda gangguan jantung
Pada umumnya, gejala gangguan jantung adalah rasa tidak nyaman di dada, pundak, lengan, leher, rahang, gangguan pencernaan, mual dan muntah, sesak napas, berkeringat berlebihan, dan kelelahan.

Berita Rekomendasi

Berkeringat yang berlebihan memang sering terjadi pada penderita gangguan jantung, tapi hal ini tidak lantas mengartikan bahwa setiap keringat yang berlebihan langsung mengarah pada adanya gangguan jantung.

Sebab, ada juga kondisi yang disebut dengan hiperhidrosis, yaitu suatu kondisi saat tubuh mengeluarkan banyak keringat tanpa adanya penyakit medis atau hiperhidrosis primer.

Kondisi ini terjadi ketika saraf yang memicu kelenjar keringat bekerja terlalu aktif dan mengeluarkan keringat meski tidak dibutuhkan. Biasanya, ini dialami karena faktor keturunan.

Sementara itu, keringat berlebihan yang dapat dikaitkan dengan kondisi medis disebut dengan hiperhidrosis sekunder.

Hiperhidrosis jenis ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis penyakit, salah satunya adalah penyakit jantung yang disertai dengan rasa tidak nyaman di dada, lengan, leher, maupun rahang.

Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak semua kondisi keringat berlebihan langsung mengarah pada gangguan jantung.

Untuk memastikan apakah Anda punya gangguan jantung, cara terbaik yang paling akurat adalah memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam atau ahli jantung.

Tidak perlu menunggu sampai Anda mengalami gejala-gejala lainnya seperti nyeri dada (angina). 

Kenapa keringat berlebihan bisa menjadi tanda gangguan jantung?
Keringat yang berlebihan pada siang dan malam hari menjadi salah satu sinyal adanya gangguan jantung. Terlebih bila Anda tidak sedang aktif beraktivitas, ini menjadi tanda yang paling utama bahwa jantung Anda sedang bermasalah.

Pada saat terjadi gangguan jantung, jantung Anda akan bekerja ekstra untuk memompa darah melalui pembuluh darah jantung yang tersumbat. Akibatnya, tubuh Anda akan lebih banyak mengeluarkan keringat untuk mempertahankan suhu tubuh selama proses ini berlangsung.

Berkeringat juga bisa menjadi gejala endokarditis, yaitu kondisi di mana bakteri atau kuman masuk ke bagian jantung yang rusak dan menyebabkan infeksi.

Jika tidak segera diobati, hal ini dapat mengakibatkan komplikasi gagal jantung dan dapat menyebabkan kematian.

Kondisi ini juga berlaku pada wanita. Sayangnya, kebanyakan wanita salah mengartikan gejala ini sebagai efek dari menopause.

Pada serangan jantung, berkeringat adalah tanda butuh pertolongan darurat
Menurut Catherine Ryan, seorang koordinator proyek keperawatan bedah medis di University of Illinois di Chicago, pasien penyakit jantung sering menunda pengobatan bila hanya merasakan gejala berkeringat. Alasannya karena belum ada nyeri dada atau gejala ini dinilai terlalu ringan dan tidak berdampak besar.

Padahal, penderita juga perlu menyadari bahwa gejala serangan jantung tidak hanya saat merasakan nyeri di dada, tetapi juga perlu waspada dengan gejala penyerta lainnya. Justru kondisi ini menjadi tanda perlunya pertolongan darurat untuk mencegah semakin parahnya gangguan pada jantung. (Hello Sehat Indonesia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas