BKKBN Jalankan Program Kampung KB untuk Sejahterakan Keluarga
Program kampung KB menyasar daerah dengan beberapa kriteria dan syarat yang dilaksanakan di RT dan RW
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) akan menjadikan program kampung KB menjadi miniatur agenda keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Program tersebut juga upaya untuk memastikan masyarakat Indonesia melaksanakan konsep hidup sehat dan sejahtera.
"Selain itu, rendahnya peserta KB aktif dan rendahnya partisipasi keluarga dalam program ketahanan keluarga serta tidak adanya Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) menjadi faktor lainnya,"ujar Sekretaris Utama BKKBN, Nofrijal dalam pernyataan persnya, Rabu(13/12/2017).
Program kampung KB menyasar daerah dengan beberapa kriteria.
Salah satunya adalah jumlah warga miskin di tingkat RW lebih tinggi jumlahnya dari rata-rata jumlah warga miskin per RW di tingkat kelurahan.
Apabila kampung KB berada di tingkat desa, maka indikator yang digunakan adalah rata-rata jumlah warga miskin di desa tersebut lebih tinggi daripada rata-rata jumlah keluarga miskin per desa di satu kecamatan.
Salah satu contoh kampung KB yang dibentuk oleh BKKBN terletak di desa Malangrejo, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Desa yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian di sektor pertanian tersebut menjadi salah satu lokasi yang dipilih sebagai kampung KB.
"Dulu sebelum Malangrejo ditunjuk sebagai kampung KB, aktivitas UPPKS di sini tidak terlalu aktif. Kami hanya bisa menghasilkan lima buah kerajinan dalam satu bulan. Tapi saat dicanangkan kampung KB di Malangrejo pada 2 Februari 2016, UPPKS kami perlahan-lahan meningkat produksinya menjadi 20-an kerajinan setiap bulan pada masing-masing UPPKS.” jelas Muslimah, Ketua UPPKS Barokah Desa Malangrejo.
UUPPKS yang dibentuk juga menjadi strategi untuk mendorong peningkatan pendapatan keluarga melalui kegiatan ekonomi kreatif dan mendorong terbentuknya keluarga sejahtera.
Melalui kegiatan peningkatan pendapatan di dalam UPPKS, edukasi mengenai program keluarga berencana dimasukkan di dalam setiap pelaksanaan pendampingan oleh tim pendamping KB.
"Saat ini pengguna KB semakin bertambah, begitu juga pengetahuan mengenai KB. Kasus pernikahan usia dini juga sudah tidak ada sejak dua tahun terakhir,” ujar Mujiborahman, pembina kampung KB di Desa Malangrejo.