Rumah Singgah Pasien IZI Kini Hadir di Kaltim Yang Dilengkapi Armada Ambulance Baru
Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) mendirikan Rumah Singgah Pasien (RSP) yang bertempat di Jalan Indrakila
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Salah satu permasalahan yang sering dialami keluarga pasien dhuafa dari luar kota adalah bingung untuk mencari tempat tinggal selama jalani pengobatan di rumah sakit rujukan.
Dalam hal ini, rumah sakit yang menjadi rujukan di daerah Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) yaitu Rumah Sakit Dr. Kanujoso Djatiwibowo.
Inilah yang menginisiasi Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) mendirikan Rumah Singgah Pasien (RSP) yang bertempat di Jalan Indrakila No. 41 Rt. 29 Kelurahan Gunung Samarinda, Kota Balikpapan. Utamanya untuk memudahkan warga dhuafa dalam menjalani perawatan di rumah sakit.
RSP IZI ini diresmikan oleh Walikota Balikpapan yang pada kesempatan ini diwakili oleh Staf Ahli Bidang Sosial, Kesejahteraan dan Pengembangan SDM yaitu Diah Muryani pada Rabu (03/01/18).
Dihadiri pula dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Puskesmas, Rumah Sakit Swasta setempat, Aparatur TNI POLRI, Kementrian Agama Kota Balikpapan, Baznas Balikpapan, Forum Zakat Kaltim, serta para donatur yang sudah berpartisipasi dalam program RSP IZI.
Diah Muryani dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat mendukung inisiatif pendirian RSP oleh IZI yang bertujuan mengatasi persoalan masyarakat ini.
"Saya mewakili Walikota Balikpapan mengucapkan terima kasih atas inisiatif yang dihadirkan oleh LAZNAS IZI yang telah mendirikan Rumah Singgah Pasien ini. Hal ini jelas sangat membantu warga Balikpapan agar mereka mampu fokus menjalani perawatan, dan utamanya bagi keluarga tidak perlu terbebani biaya ongkos pergi pulang dari daerah ke kota yang mahal."
Demikian disampaikan Staf Ahli Bidang Sosial, Kesejahteraan dan Pengembangan SDM Kota Balikpapan, Diah Muryani ketika memberi sambutan yang bertempat di RSP IZI Balikpapan pada Rabu (3/1).
Diah menambahkan, menurutnya banyak masyarakat yang enggan berobat ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya untuk tranportasi dan inap selama masa pengobatannya, walau biaya pengobatannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Kondisi disini banyak masyarakat yang enggan berobat ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya untuk tranportasi dan inap selama masa pengobatannya, walau biaya pengobatannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tentu saja hadirnya RSP IZI adalah solusi bagi warga Balikpapan," Tambah Diah.
Melalui adanya RSP IZI ini Diah berharap bisa menjadi ladang pahala bagi para Donatur.
"Saya mengajak semua masyarakat dan instansi terkait untuk terlibat aktif mendukung keberadaan rumah singgah pasien IZI ini. Semoga tidak hanya satu rumah singgah saja tapi ada banyak rumah singgah pasien lainnya di Balikpapan bahkan di Kalimantan Timur," Paparnya.
Adapun Direktur Pendayagunaan IZI Nana Sudiana mengungkapkan. "RSP IZI merupakan rumah singgah yang kedelapan yang telah diresmikan. Biaya inap di rumah singgah IZI ini tidak dipungut biaya sepeserpun. Hanya memang dibatasi untuk pasien dan keluarganya satu orang." Ujar Nana Sudiana.
Rumah singgah yang memiliki kapasitas 10 orang dilengkapi dengan layanan makan tiga kali sehari, kasur, mesin cuci dan ambulance 24 jam mengantar dan menjemput pasien.
"Alhamdulillah RSP IZI ini sebagai wujud pemanfaatan dana zakat dari para muzakki. Sehingga para muzakki bisa secara langsung mendapatkan manfaat dari dana zakat yang di salurkan ke IZI. Selain layanan RSP kami juga menyediakan layanan Latahzan yaitu mengantar dan mengurusi jenazah seperti memandikan, mengkafani hingga memakamkan," Pungkas Nana.
Adapun untuk syarat khusus bagi pasien yang ingin menetap di rumah singgah ini, Nana hanya menekankan satu hal. Yakni, pasien tidak mengidap penyakit menular dan merupakan asnaf penerima zakat.
Selain melaunching RSP IZI, dalam kesempatan tersebut, IZI Kaltim turut meresmikan Armada Ambulance baru yang siap memfasilitasi pasien baik yang berada di RSP maupun masyarakat umum lainnya yang membutuhkan fasilitas ambulance untuk menjalankan pengobatan.