Yang Harus Diketahui Seorang Ibu Saat Hamil Anak Kembar
Bagi seorang ibu, punya anak kembar berarti akan memiliki tugas dan tanggung jawab berlipat ganda.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Hamil anak kembar merupakan kebahagiaan tersendiri bagi seorang ibu. Kabar itu tentunya akan disambut penuh kegembiraan oleh seluruh keluarga besar.
Tapi, ada hal yang perlu mengingat. Bagi seorang ibu, punya anak kembar berarti akan memiliki tugas dan tanggung jawab berlipat ganda.
Hamil anak kembar juga tidak sama dengan hamil anak tunggal. Kebutuhan perempuan dengan kehamilan kembar akan meningkat, termasuk risiko yang kemungkinan terjadi.
Dilansir dari boldsky.com, kehamilan anak kembar terjadi lebih dari 3 dari setiap 100 kehamilan. Statistik ini makin meningkat dengan semakin banyak anak kembar yang lahir setiap tahunnya.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui jika sedang hamil anak kembar.
1. Usia menjadi faktor pada kehamilan anak kembar
Kehamilan sangat bergantung pada berbagai faktor, salah satunya yaitu usia. Kebanyakan dokter mengatakan bahwa begitu perempuan melewati usia 30-40 tahun, akan sulit untuk hamil kembar.
Ironisnya, kemungkinan kehamilan kembar juga meningkat saat perempuan berusia lebih dari 30-40 tahun. Hal ini disebabkan kenyataan bahwa seiring bertambahnya usia, ovulasi menjadi tidak menentu.
Moms bisa saja berovulasi dengan dua folikel dalam siklus yang sama, sehingga jika terjadi pembuahan, Moms akan memiliki kehamilan kembar.
2. Peningkatan kebutuhan asam folat
Perempuan hamil diminta untuk minum pil asam folat agar membantu mencegah cacat pada janinnya.
Saat hamil kembar, dokter akan meminta si ibu untuk mengonsumsi lebih banyak asam folat dibanding perempuan yang mengandung satu bayi.
Perempuan yang hamil dengan satu bayi akan diminta untuk mengkonsumsi 0,4 miligram asam folat dalam sehari, sedangkan yang hamil anak kembar dapat diminta untuk mengonsumsi sampai 1 miligram asam folat sehari.
3. Seorang ibu harus menghadapi lebih banyak pengujian