Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Empat Orang di Australia Meninggal Setelah Mengonsumsi Melon Kuning, Ini Bahaya Bakteri di Dalamnya

Karena bakteri ini pula melon yang di Indonesia kerap dikenal dengan melon kuning ini telah mengakibatkan empat orang meninggal di Australia.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Empat Orang di Australia Meninggal Setelah Mengonsumsi Melon Kuning, Ini Bahaya Bakteri di Dalamnya
net/kolase
Rock melon atau melon kuning di Australia diduga mengandung bakteri listeria monocytogenes 

L. monocytogenes merupakan salah satu penyebab penyakit yang serius dengan tingkat kematian sekitar 20-30 persen. Tingkat kematian di antara bayi yang baru lahir yang terinfeksi L. monocytogenes adalah 25-50 persen.

Di Spanyol, kasus listeriosis pada manusia jarang terjadi, sekitar 1 kasus per 100.000 penduduk. Tahun 1981 di Kanada, pernah terjadi wabah listeriosis yang menyebabkan kematian beberapa domba akibat memakan kubis yang terkontaminasi L. monocytogenes.

Dua tahun kemudian, lebih kurang 14 orang meninggal dunia dari sejumlah 49 orang yang dirawat di rumah sakit di Massachusetts dengan gejala klinis berupa septikemia dan meningitis karena mengkonsumsi susu pasteurisasi yang terkontaminasi. Tahun 1985, terjadi wabah listeriosis di Los Angeles dan California. Dilaporkan sejumlah 29 orang meninggal akibat mengkonsumsi keju yang terkontaminasi. Selanjutnya, antara tahun 1991-2002 di Eropa juga pernah dilaporkan 19 kasus listeriosis invasif. Kasus Listeriosis juga dilaporkan 9 negara lainnya dengan total wabah listeriosis sebanyak 526 kasus.

Sejak tahun 1998, Perancis telah mengembangkan sistem untuk melaksanakan kegiatan monitoring listeriosis pada manusia dan dilakukan investigasi pada sumber foodborne listeriosis.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa telah terjadi sekitar 1600 kasus dengan 260 kematian karena listeriosis setiap tahunnya di Amerika Serikat. Data tahun 2013 menyebutkan bahwa rata-rata kejadian listeriosis di Amerika Serikat setiap tahunnya adalah 0,26 kasus per 100.000 penduduk. Trend kejadian listeriosis dibandingkan dengan 1996-1998, kejadian listeriosis telah menurun sekitar 42% tahun 2012. Wabah listeriosis terbesar dalam sejarah AS terjadi pada tahun 2011, ketika terjadi 147 penyakit, 33 kematian, dan 1 keguguran pada penduduk di 28 negara bagian yang mana wabah dikaitkan dengan konsumsi blewah dari sebuah pertanian.

Gejala Listeriosis

Gejala Listeriosis dapat muncul kapan saja antara 3-70 hari pasca infeksi bakteri Listeria, rata-rata biasanya sekitar 21 hari.

BERITA TERKAIT

Gejala umumnya, yaitu demam, nyeri otot, disertai mual atau diare (kurang umum).

Jika infeksi menyebar ke sistem saraf pusat (SSP), gejala dapat mencakup sakit kepala, kaku pada leher, bingung, kehilangan keseimbangan, dan terkadang mengalami kejang.

Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, bakteri Listeria dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan meningitis atau infeksi otak, tutur dr. Subuh.

Pada wanita hamil yang terinfeksi, muncul gejala seperti flu ringan. Namun, infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, infeksi pada bayi yang baru lahir, atau bayi lahir mati.

Gejala juga biasanya muncul pada bayi baru lahir di minggu pertama kehidupan, tetapi juga dapat terjadi di kemudian hari.

Gejala pada bayi baru lahir sering tidak terlihat, namun dapat berupa tanda seperti lekas marah, demam, dan tidak mau makan.

Sumber Penularan

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas