Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Membedakan Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung atau GERD

GERD memiliki gejala yang mirip serangan jantung. Makanya sulit dibedakan dan membuat orang yang kena serangan jantung terlambat ditangani.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Membedakan Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung atau GERD
Net
Ilustrasi serangan jantung 

TRIBUNNEWS.COM - Mungkin belum banyak orang mengenal istilah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). 

GERD yaitu keadaan saat asam lambung kembali masuk ke dalam saluran yang menghubungkan tenggorokan ke perut dan kerongkongan.

Salah satu gejala yang paling dominan pada penyakit GERD adalah nyeri di bagian dada, layaknya serangan jantung. Itulah yang membuatnya sulit dibedakan.

Kemiripan gejala itu terjadi karena saraf di lambung dan jantung tidak memberi sinyal yang akurat ke otak mengenai sumber rasa nyerinya.

Baca: Gagal Diet Melangsingkan Tubuh, Mungkin Wanita Ini Bisa Jadi Inspirasi

"Saraf di dada memang tidak spesifik, jika seseorang jarinya kepukul palu, ia akan langsung tahu jari mana yang terpukul. Tetapi, jika seseorang luka di jantung, paru, pankreas, atau lambung, semuanya akan memberi gejala nyeri di bagian dada," kata Stephen Kopecky, dokter spesialis jantung di Mayo Clinic Rochester.

Tak heran bila gejala GERD dan serangan jantung sulit dibedakan.

Berita Rekomendasi

Hal ini juga membuat banyak pasien serangan jantung memiliki gejala yang ringan atau bahkan tak bergejala, sehingga pertolongan medis terlambat diberikan.

Meski demikian, ada beberapa cara untuk membedakan kedua kondisi itu.

Bila gejalanya terkait dengan masalah jantung, kita akan merasa ada tekanan di dada, sensasi terbakar, dan rasa sangat sesak.

Nyeri tersebut juga akan semakin parah setelah melakukan olahraga atau ada stres emosional. Rasa nyeri dapat menyebar ke punggung, leher, rahang, atau lengan.

Sering kali diikuti dengan rasa pusing, mual, sulit bernapas, dan denyut nadi tak teratur.

Dokter juga akan mencurigai serangan jantung jika pasien memiliki faktor risiko, misalnya punya penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kegemukan, merokok, atau kolesterol tinggi.

Durasi juga berpengaruh. Nyeri dada akibat jantung bisa bertahan sampai 10 menit sebelum rasa nyerinya hilang.

Halaman
12
Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas