Kata JK, Orang Kaya Juga Bisa Kena Stunting
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan stunting atau kekerdilan tak hanya dialami anak dengan kondisi ekonomi bawah atau miskin.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
![Kata JK, Orang Kaya Juga Bisa Kena Stunting](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jusuf-kalla-nih10_20180327_161640.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan stunting atau kekerdilan tak hanya dialami anak dengan kondisi ekonomi bawah atau miskin.
Bahkan anak yang tumbuh dalam keluarga bermateri cukup atau kaya, bisa juga mengalami kondisi tubuh kerdil.
"Walaupun stunting itu bukan hanya orang miskin, orang kaya juga bisa kena kalau dia tidak memberikan gizi yang cukup. Tidak menyusui dengan ASI dari awal ataupun kurang memperhatikan nilai-nilai sanitasi yang baik," kata Kalla dalam sambutannya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).
Diketahui, satu hal yang mengkhawatirkan dari stunting adalah penurunan kecerdasan, yang mana disebut Kalla bisa menyebabkan kemiskinan.
Baca: Jusuf Kalla Ingin Ajak Ustaz Abdul Somad Ikut Kampanyekan Cegah Stunting
Sehingga, Pemerintah pun berupaya memutus permasalahan terkait.
"Jadi kita harus membuat terobosan di mana memasuki lingkaran ini di mana saja bisa. Karena itulah pemerintah tentu bertanggungjawab bagaimana kita keluar dari lingkaran setan ini (menyelesaikan Stunting)," tutur Kalla.
JK mengatakan setidaknya ada 3 langkah yang bisa dilakukan dalam rangka pencegahan stunting yakni perbaikian gizi, asupan gizi, dan sanitasi.
"Setidaknya langkah-langkah dalam tiga hal, dalam 100 hari yang pertama, perbaikan gizi, asupan gizi dan sanitasi. (Kurang) Gizi tentu menyebabkan daya tumbuhnya kurang, sanitasi bisa menyebabkan cacingan dan juga tentu pengaruh daripada cara pengasuhan anak yang sangat penting," tuturnya.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan studi menunjukan potensi kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh stunting mencapai 2 sampai 3 persen PDB (produk domestik bruto) setiap tahunnya.
"Sebaliknya intervensi penurunan stunting akan membawa keuntungan ekonomi sebesar 48 kali lipat dari investasi yang dikeluarkan," terang Bambang di kesempatan yang sama.
"Oleh karena itu, pencegahan stunting harus menjadi prioritas dalam upaya mewujudkan bangsa indonesia yang maju dan berdaya saing," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.