8 Ciri-ciri Bayi Sehat
Jika bayi sehat bagaimana tanda-tandanya? Ada beberapa informasi yang dapat dengan mudah ibu dapatkan untuk menjawabnya
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai orangtua, ibu tahu apa persis dengan kondisi dan karakter si kecil. Ibu mulai mengenali kebiasaan-kebiasaan bayi mulai lapar, lelah, senang, bahkan sakit.
Jika bayi sehat bagaimana tanda-tandanya? Ada beberapa informasi yang dapat dengan mudah ibu dapatkan untuk menjawabnya, pernyataan, "Bayi sehat menunjukkan berbagai perilaku, penampilan, dan temperamen." Untuk lebih jelasnya, berikut 8 tanda jika bayi dalam keadaan sehat:
Baca: 7 Olahan Sate Paling Unik di Indonesia, Mulai dari Kelinci Sampai Lalat Jadi Idola Masyarakat
1. Bayi merasa tenang pada sentuhan dan suara ibu.
Bayi yang baru lahir akan sering menangis. Berbicara dengan bayi mungkin bukanlah solusi tepat saat ini. Suara ibu sebenarnya sudah dikenali bayi sejak dalam kandungan.
"Seorang bayi seharusnya berada di jarak dekat, dan suara Anda adalah sebagian besar dari pengalaman itu," kata Jennifer Shu, M.D., dokter anak dan penulis Heading Home With Your Newborn.
"Setelah mereka lahir, mendengar suara Anda, dihangatkan dan digendong, dan merasakan panas tubuh Anda yang menenangkannya." Ketika anak tenang dengan kehadiran ibu, itulah langkah pertama terbentuknya ikatan dengan ibu dan tanda yang jelas bahwa ia berkembang secara emosional. Itulah tanda bayi sehat.
2. Ibu mengganti 8 - 10 popok basah per hari dan bayi bertambah berat badan.
Bayi yang mendapatkan cukup ASI akan tumbuh sehat, bahkan jika terdapat perubahan berapa banyak bayi minum dari hari ke hari.
Jika ibu menyusui, bagaimana ibu bisa yakin bayi cukup minum ASI? Buktinya adalah popok basah. Sangat penting untuk menjaga kesehatan bayi, sehingga dokter anak dapat menilai apakah bayi tumbuh dengan normal. Popok basah adalah tanda terbaik ketika ia minum dengan kadar yang cukup.
Indikator ini lebih membuktikan bayi dalam kondisi sehat dibandingkan dengan berapa banyak ia mengkonsumsi makanan. Bayi tidak makan dalam jumlah yang sama setiap hari, atau bahkan setiap makan. "Ada lonjakan dan penurunan pertumbuhan," kata Dr Jennifer. Yang penting adalah bahwa berat badan bayi meningkat dari waktu ke waktu.
3. Bayi tenang dan penuh perhatian setidaknya beberapa kali setiap hari.
Hal ini dapat dibuktikan ketika bayi mulai mengamati lingkungan sekitar dan mulai belajar. Minggu-minggu pertama akan ditandai dengan pemberian makan (setiap 2 jam) dan tidur (sekitar 16 jam sehari, tetapi hanya beberapa jam berturut-turut).
Dalam semua itu, ada waktu di mana bayi sering menangis dan jarang menangis. Ini tidak akan terjadi sampai bayi mulai mendapatkan kontrol dari otot mata dan fokus terhadap ibu.
Ketika bayi tenang dan waspada, ia akan memerhatikan segala sesuatu di sekitarnya dan mengolah semua jenis informasi baru.
"Bayi mulai memiliki waktu lebih terjaga ketika mereka berusia sekitar 1 bulan," kata Dr Jennifer. "Itulah saat mereka secara singkat dapat duduk dan meresapi isyarat visual."
4. Bayi berbalik ke arah suara baru dan tenang untuk mendengarkan.
Pendengarannya berkembang seiringnya waktu dan ia menggunakan otaknya untuk membedakan suara. Bayi dapat mendengar sejak lahir, namun butuh beberapa minggu baginya untuk dapat menyaring kebisingan dalam kehidupan sehari-hari di luar rahim.
Gagasan bahwa beberapa suara lebih menarik daripada yang lain, misal bayi lebih tertarik dengan suara tertawa daripada suara bel. Suara musik, terutama akan mendapatkan perhatian bayi, baik itu berasal dari mainan atau stereo.
Setelah melihat bayi bereaksi terhadap suara dengan mencari sumber, ibu akan tahu telinganya sehat dan dia tumbuh dengan rasa penasaran dan ingin tahu tentang hal-hal yang didengarnya.
5. Bayi melihat pola, warna, dan gerakan.
Bayi dilahirkan dengan penglihatan sebesar 20/100, dan ia bisa melihat dari jarak 20 hingga 30 sentimeter, jarak antara wajah bayi dan ibu.
Saat usia sudah menginjak 1 bulan, bayi bisa melihat hingga kurang lebih 45 sentimeter. Di usia 2 bulan, kebanyakan bayi mulai mampu melihat pola, warna-warna cerah, dan benda-benda yang berputar, seperti ponsel atau kipas angin.
Bayi tidak memiliki visi warna yang sempurna atau persepsi kedalaman yang baik, sehingga warna kontras cenderung mendapatkan perhatian bayi.
6. Bayi membuat kontak mata, tersenyum, cekikikan, dan menggoda orang lain.
Saat pertama melakukan kontak mata dengan bayi, biasanya bayi telah berusia satu bulan, senyum pertama sekitar 2 bulan, mengoceh di usia 3 bulan, dan tertawa di usia 4 bulan.
Semua interaksi ini menunjukkan bahwa bayi berhubungan dengan ibu dan menjadi lebih sadar lingkungan. Pada tingkat tertentu, ia mengerti bahwa orang-orang berinteraksi dengan dirinya ketika ia berperilaku dalam cara sosial yang menarik.
Pada saat bayi sekitar 5 bulan, ia hampir bisa tersenyum ketika seseorang tersenyum padanya, seolah-olah itu refleks.
Semua perilaku ini merupakan indikator penting dari perkembangan bahasa awal.
"Bayi menggunakan bahasa tubuh, termasuk kontak mata dan ekspresi wajah, jauh sebelum mereka bisa berbicara," kata Dr Jennifer. "Ini adalah prekursor untuk berkomunikasi dengan kata-kata." Ketika anak berbisik dan mengoceh, dia menguji pita suaranya dan akhirnya ia akan mulai mengobrol.
7. Bayi jarang menangis dan tidur lebih teratur.
Munculnya perubahan pada waktu tidur siang hari yang lebih lama beberapa jam atau lebih serta menyusui di malam hari. Hal ini biasa terjadi saat bayi menginjak 4 bulan atau lebih.
Jika bayi lebih tua masih makan dan tidur pada waktu yang tak terduga, cobalah membuat hari-harinya lebih banyak kegiatan.
8. Bayi mulai mampu menahan berat tubuhnya sendiri.
Banyak bayi yang mulai bisa memegang kepala sendiri walau hanya sebentar di usianya ke 1 bulan. Pada saat bayi berusia 3 bulan, ia biasanya melakukannya lebih teratur dan dengan keterampilan yang lebih besar.
Jika bayi bisa menahan kepalanya ke atas atau bergeser sekitar di tangan ibu, ia meregangkan otot-ototnya untuk berkembang. Untuk membantunya, pastikan ia menghabiskan waktu yang berkualitas dengan gerak bebas dan leluasa.
Waktu bayi tengkurap di lantai dapat membantu mempercepat perkembangan otot yang berbeda, termasuk berguling-guling atau duduk tanpa bantuan.
"Kami melihat bahwa bayi yang belum memiliki kesempatan untuk latihan tengkurap cenderung lambat dalam berguling-guling, duduk, dan merangkak," kata Dr Jennifer.