Anak dengan Gangguan Neurodevelopmental Harus Mendapat Perhatian Serius
Jumlah anak berkebutuhan khusus dengan masalah perkembangan otak di Indonesia perlu mendapatkan perhatian.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Jumlah anak berkebutuhan khusus dengan masalah perkembangan otak di Indonesia perlu mendapatkan perhatian.
Mengutip dari verywellmind, gangguan perkembangan otak dan saraf atau neurodevelopmental disorders (NDs) tidak hanya autisme atau hiperaktivitas.
Ada beberapa jenis NDs yang paling sering ditemukan yakni ASD (autism spectrum disorder), ADHD (attention-deficit/hyperactive disorder), cerebral palsy, gangguan komunikasi, gangguan perilaku, disabilitas intelektual maupun gangguan belajar.
NDs sering ditemui pada laki-laki.
Hal ini diakibatkan perbedaan struktur genetik, biologi, maupun faktor risikonya.
Beberapa anak juga dapat didiagnosis memiliki lebih dari satu jenis gangguan neurodevelopmental.
Gangguan ini terjadi saat masa perkembangan, sehingga sering kali sudah dapat didiagnosis di masa kanak-kanak, remaja atau dewasa muda.
Namun ada juga gejala yang tidak begitu jelas, sehingga baru bisa didiagnosis di usia dewasa.
Pendiri dan Direktur Olive Tree Development Centre, Chiu Loo Kwong, menekankan, memberi pengetahuan dan strategi yang mendalam kepada guru, orang tua, dan pengasuh, dapat menciptakan perawatan dan pengobatan jangka panjang untuk anak-anak Neurodivergen yang telah teridentifikasi.
“Penelitian telah membuktikan bahwa intervensi dini memberikan manfaat besar bagi anak-anak dengan keterlambatan perkembangan karena mereka dapat memperoleh keterampilan penting dan mencapai perkembangan kognitif yang lebih baik," ujar dia dikutip Kamis (28/11/2024).
Intervensi Dini memberikan manfaat besar bagi anak-anak dengan keterlambatan perkembangan karena mereka dapat memperoleh keterampilan penting dan mencapai perkembangan kognitif yang lebih baik.
Berdasarkan pengalaman bekerja sama dengan orang tua dan keluarga, ditemukan 80 persen anak dengan autisme menunjukkan perbaikan yang signifikan melalui terapi spesialis.
"Banyak yang mampu bersekolah dan mencapai potensi dalam keterampilan sosial, perilaku, dan komunikasi, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup,” ujar Chiu.