Nutricia Sarihusada Kembali Mengeksplorasi Uniknya Potensi Pangan Lokal Semarang
Nutricia Sarihusada kembali mengeksplorasi uniknya potensi pangan lokal Indonesia dalam Jelajah Gizi 2018 di Kota Semarang pada tanggal 20-22 April 20
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Setiap hari, manusia memiliki kekuatan besar untuk menentukan kesehatan bumi dan manusianya lewat pilihan pangan yang dikonsumsi, termasuk cara pengolahan, penyajian, hingga pengelolaan limbahnya.
Kali ini, Nutricia Sarihusada kembali mengeksplorasi uniknya potensi pangan lokal Indonesia dalam Jelajah Gizi 2018 di Kota Semarang pada tanggal 20-22 April 2018, sekaligus memperkenalkan pentingnya konsep pangan berkelanjutan kepada peserta.
Pada 2050, dunia perlu memberikan makanan kepada 9,8 miliar jiwa. Dalam proses pengadaan pangan, diperlukan pengelolaan kelestarian bumi yang baik untuk dapat menghasilkan pangan yang kaya akan nutrisi.
Hubungan yang resiprokal ini terkait dengan konsep pangan berkelanjutan, dimana konsumen diharapkan dapat memilih pangan yang baik bagi kesehatan, lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD - Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor menekankan, secara bertahap, konsumen perlu mulai memperhatikan asal usul makanan yang dikonsumsi serta dampak pilihan makanannya terhadap kesehatan dan lingkungan.
"Indonesia memiliki beragam cita rasa lokal yang nutrisinya tidak kalah dengan pangan internasional. Masyarakat perlu mengetahui nutrisi yang baik bagi tubuhnya, dan bagaimana makanan tersebut dapat berdampak positif bagi bumi dan masyarakat sekitar,” paparnya.
Sebagai perusahaan yang telah ada di tengah masyarakat Indonesia selama lebih dari 40 tahun, Nutricia Sarihusada rutin mengadakan edukasi tentang nutrisi ke berbagai kalangan.
Salah satu program edukasi yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2012, yaitu Jelajah Gizi sebagai program “jalan-jalan unik” untuk memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah sekaligus mempelajari sejarah dan budaya yang melatar belakanginya.
Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menjelaskan, jelajah Gizi pihaknya adakan secara rutin untuk membangkitkan kembali potensi pangan lokal sebuah daerah.
"Tahun ini, Nutricia Sarihusada mengajak peserta untuk mengeksplorasi pangan di Kota Semarang sekaligus mempelajari lebih lanjut tentang konsep pangan berkelanjutan. Kami akan belajar bersama mengenai bagaimana cara pengolahan, penyajian, hingga mengurangi sisa makanan. Karena kami percaya bahwa kita hanya hidup satu kali dan hanya memiliki satu bumi untuk ditinggali, sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan lingkungan karena dapat berdampak pada kesehatan manusianya,” urainya.
Jelajah Gizi 2018 yang mengangkat tema “Eksplorasi Pangan Berkelanjutan di Kota Semarang” ini akan mengunjungi berbagai tujuan kuliner yang umumnya tidak ditemui di kota lain, menjelajah kuliner Pecinan Semarang, serta menikmati Babat Gongso, Lumpia Gang Lombok, dan kuliner lainnya.
Tidak hanya itu, peserta juga akan melihat proses awal pengolahan bahan mentah pangan, seperti pengolahan Bandeng Presto di Tambak Redjo Bandeng.
Dalam kegiatan ini, peserta juga dapat melihat bagaimana kuliner lokal Semarang tidak hanya disajikan secara langsung, tetapi juga diolah menjadi pangan kemasan tanpa mengurangi kandungan nutrisinya.
Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD menambahkan bahwa, seiring dengan perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan bahwa pangan bernutrisi diolah untuk dapat bertahan lebih lama dan dikonsumsi oleh lebih banyak orang di seluruh dunia.