Melesatnya Perkembangan Teknologi di Bidang Farmasi
Demi melakukan efisiensi dan menjaga kualitas produk, industri farmasi membutuhkan teknologi canggih.
TRIBUNNEWS.COM - Dalam industri farmasi, aspek yang sangat dikedepankan adalah aspek mutu yang baik.
Berbagai tahapan ujian, mulai dari bahan baku sampai menjadi kemasan, tentunya menyokong keberhasilan suatu produk. Setiap tahapan pun berkolerasi dengan tahap selanjutnya. Oleh karena itu, demi melakukan efisiensi dan menjaga kualitas produk, industri farmasi membutuhkan teknologi canggih.
Salah satu pabrik terbaru di kawasan Semarang ini, misalnya. Pabrik di atas lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 ini merupakan pabrik Cairan Obat Dalam (COD) II yang dilengkapi dengan berbagai macam peralatan berteknologi modern.
Pabrik milik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk ini didesain sesuai kapasitas produksi, yakni 200 juta saset per bulan. Jauh lebih banyak dari pabrik COD sebelumnya.
"Tujuan pembangunan pabrik baru ialah untuk meminimalis kesalahan pada proses pembuatan produk jamu dan penerapan teknologi produksi yang lebih modern," terang Irwan Hidayat, Direktur Marketing Sido Muncul.
Diterangkan oleh Irwan pada acara ini bahwa pabrik COD II berkonsep proses produksi otomatis, yakni segala sesuatunya telah diprogram oleh sistem komputer sehingga akan menghilangkan faktor human error.
Proses input dan output pun dilakukan secara tertutup untuk menjaga kesterilan produk. Begitupun pada setiap bahan yang masuk akan dipanaskan terlebih dahulu.
"Guna menunjang proses otomatis dan tertutup, setiap alat-alat ptoduksi dilengkapi dengan alat-alat ukur modern dan memiliki ketelitian yang dapat diandalkan, seperti load cell (alat ukur timbangan), sensor temperatur, tekanan, volume, laju air, dan sebagainya," tambahnya.
Selain tiga poin tersebut, produksi bertingkat pun masuk ke dalam konsep pabrik COD II, yakni aliran proses berurutan dari atas ke bawah dengan gravitasi sehingga proses produksi ramah lingkungan dengan sistem pembersihan CIP dan SIP.
Peluncuran pabrik ini juga sebagai bentuk perayaan ulang tahunnya yang ke-71. Dalam sambutannya, Irwan menyampaikan bahwa inilah kali pertama ia merayakan hari lahirnya di pabrik jamu Semarang ini.
“Saya memilih di momen uji coba pabrik obat cair sekaligus sebagai ungkapan terima kasih atas kerja keras para karyawan. Bagi saya yang berdarah Tionghoa, merayakan usia yang telah memasuki tujuh puluh tahun merupakan ungkapan syukur atas berkat yang diberikan,” ungkapnya.
Penulis: Dana Delani