Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

10 Jenis Makanan Ini Tidak Disarankan bagi Penderita Gangguan Jantung

Ingin menjaga jantung dan sistem peredaran darah tetap sehat saat ini dan di masa mendatang?

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 10 Jenis Makanan Ini Tidak Disarankan bagi Penderita Gangguan Jantung
NET
Margarin 

5. Sereal bergula
Makanan yang tampaknya sehat seperti sereal sarapan bisa jadi tak sehat karena banyak gula.

"Makan karbohidrat halus dan gula di pagi hari menghasilkan inflamasi dan membuat gula darah naik dan turun sehingga sepanjang hari kita ingin tambahan gula selama seharian," kata Druz. Ia menyarankan sarapan telur dan buah disertai roti bakar.

6. Roti dan kue kering
Kue dan roti, khususnya yang dijual di toko mengandung banyak gula dan terbuat dari lemak jenuh (seperti minyak sawit dan butter) atau lemak trans.

7. Margarin
Masih ada ruang untuk debat mengenai risiko penyakit jantung dengan lemak jenuh seperti butter. Hal yang lebih pasti adalah diet kaya lemak trans jelas meningkatkan risiko penyakit jantung seseorang.

Lemak trans lazim dijumpai dalam margarin yang padat di suhu ruangan. Margarin ini sering disebut alternatif lebih sehat dari butter.  Agar jantung lebih sehat, olesi roti bakar dengan minyak zaitun, daripada margarin.

8. Pizza meat lovers
American Heart Association meletakkan pizza di ranking kedua dari enam jenis makanan asin. Bukan hanya garam, pizza juga kaya akan kandungan lemak jenuh. Oleh karena itu, batasi konsumsi pizza atau pilihlah pizza sayuran atau jamur saja.

9. Minuman ringan dan jus yang diberi tambahan gula
Sumber terbesar gula dalam hidup sehari-hari bukanlah dari makanan, tetapi dari minuman.

Berita Rekomendasi

Di AS pemerintah menemukan lebih dari 60 persen anak-anak, 54 persen pria dewasa dan 45 persen wanita dewasa paling tidak minum satu soda dan minuman manis sehari.

10. soda diet
Meskipun bebas lemak dan nol kalori, soda diet juga punya sisi gelap. "Masyarakat punya kesan soda diet sehat padahal tidak begitu," kata Druz.Riset terus menemukan bukti terjadinya faktor risiko penyakit jantung seperti obesitas dan diabetes karena minuman soda.

Beberapa studi membuktikan bahwa orang yang minum soda diet cenderung mengompensasikan dan mengonsumsi lebih banyak kalori.

Sementara riset lain menemukan kimiawi dalam soda diet sebenarnya mengubah bakteri di pencernaan dan membuat masyarakat jadi rentan mengalami kenaikan berat badan.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas