Sembilan dari 10 Bunda Pilih Chilkid Soya Sebagai Solusi Terbaik Atasi Alergi
Bunda bisa mencegah timbulnya penyakit akibat mewarisi bakat alergi dari orangtuanya
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Morinaga mendukung program tahunan World Allergy Week dengan rutin setiap tahunnya melalui berbagai program edukasi.
Tahun ini Morinaga kembali mengadakan program Parenting Seminar skala nasional sebagai program edukasi tahunan untuk meningkatkan pemahaman bunda akan alergi dan penyakit lainnya yang terkait dalam rangka World Allergy Week 2018, serta menggagas pelatihan dan sumber daya untuk melakukan diagnose dan tindakan pencegahan.
Dewi Angraeni, Senior Brand Manager Kalbe Nutritionals mengatakan, World Allergy Week merupakan program tahunan inisiasi World Allergy Organization (WAO) dengan focus topik dunia tahun 2018 ini adalah Dermatitis Atopik atau Eksim.
Dermatitis Atopik merupakan penyakit radang kulit yang tidak menular dan bisa kambuh secara berkala, tapi juga bisa mencapai titik kronis.
"Umumnya, episode pertama terjadi sebelum Si Kecil berusia 1 tahun, yang selanjutnya bisa hilang dan timbul kembali. Prevalensi jenis kulit Dermatitis Atopik pada anak diperkirakan mencapai 10-20 persen, sementara pada orang dewasa sekitar 1-3 persen," kata Dewi di Jakarta belum lama ini.
Alergi anak dapat diatasi dan bunda bisa mencegah timbulnya penyakit akibat mewarisi bakat alergi dari orangtuanya.
Baca: Reisa Broto Asmoro Pernah Trauma saat Anaknya Mengalami Alergi Fatal
Morinaga dari masa ke masa, secara konsisten melakukan edukasi mengenai alergi mulai dari pemahaman, pencegahan dan solusinya, agar Si Kecil yang menderita alergi, bisa tetap tumbuh secara optimal.
Jika alergi tidak dipahami dan dicegah, maka tumbuh kembang Si Kecil akan terhambat karena kegiatan belajar, bermain serta aktifitas stimulasinya terganggu.
"Jika alergi tidak diatasi, maka penyakit seperti Dermatitis Atopik, hanyalah gejala awal alergi dan kondisinya bisa memburuk yang dikemudian hari bisa muncul penyakit alergi lain seperti asma dan rhinitis alergi," katanya.
Walaupun Dermatitis Atopik ini tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah, antara lain dengan mengindentifikasi pemicu dan menghindarinya serta menerapkan perawatan untuk menjaga kelembaban kulit dengan produk hipoalergenik yang tidak mengandung parfum.
Hingga saat ini penyebab Dermatitis Atopik masih belum dapat seluruhnya namun 50 persen penyebabnya berasal dari faktor eksternal seperti kondisi lingkungan sekitar yang terlalu kering, bahan pencetus iritasi kulit seperti jenis sabun atau deterjen tertentu, debu, rumput serta serbuk dari tumbuhan berbunga (pollen).
"Sementara 50% penyebab lainnya dicetuskan oleh makanan," katanya.
Baca: Solusi Kalau Si Kecil Alergi Susu Sapi
Delapan makanan utama yang dianggap bisa mencetus alergi atau yang umumnya dikenal sebagai The Big 8, yaitu, susu, telur, ikan , jenis makanan laut tertentu seperti udang misalnya, gandum, kacang tanah, kacang kedelai serta kacang pohon seperti, walnut, almond, hazelnut, cashew dan pistachio.
“Susu atau alergen protein susu sapi, menjadi salah satu pencetus paling umum di dunia dengan angka kejadian yang mencapai 2 hingga 7.5% yang mana 0.5% terjadi pada Si Kecil yang masih mendapatkan ASI eksklusif," katanya.