Susu Kental Manis Populer di Zaman Perang Sipil Amerika, Banyak Kandungan Gula Biar Awet Disimpan
Dalam sejarahnya, teknologi pembuatan susu kental manis dimulai pada abad ke-19 di Perancis dan Amerika Serikat.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
SKM tak bisa disetarakan dengan produk susu lain yang dijadikan pelengkap gizi dan nutrisi anak, seperti susu sapi, susu disterilisasi, susu yang dipasteurisasi, dan susu formula.
Baca: Tak Ada Susu di Dalamnya, Produk Susu Kental Manis Akan Ganti Nama Jadi Sirup?
Ahli gizi Winda Ekayanti menerangkan, susu kental manis lebih banyak mengandung gula dibandingkan protein dan kalsium, sehingga tak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam bentuk minuman.
"Gula yang terkandung bisa mencapai 43-48 % dari total kalori, jauh bila dibanding susu pertumbuhan lain yang rata-rata hanya 16-18 %. " katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (5/7/2018).
Selain itu, bahan pengawet dan lemak jenuh dalam sebagian produk SKM membawa efek buruk bagi kesehatan.
Kandungan tersebut dapat memicu penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.
"SKM bukan susu dan tak baik diminum untuk konsumsi sehari-hari," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.