Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Awas yang Diet Jangan Mendekati Kerupuk, Jahat Lo Bagi Tubuh

Karena umumnya terbuat dari tepung, maka kerupuk sebetulnya masuk ke dalam kategori makanan pokok.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Awas yang Diet Jangan Mendekati Kerupuk, Jahat Lo Bagi Tubuh
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pekerja mengemas kerupuk mentah ke dalam kantung plastik di Pabrik Kerupuk Adiguna, Jalan Cipamokolan, Kampung Rancaloa, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Selasa (6/9/2016). Kerupuk beraneka warna yang terbuat dari bahan baku tepung tapioka dan pewarna makanan ini dipasarkan hingga ke Garut dan Tegal dengan total produksi 1 ton per hari. Harga setiap bungkusnya Rp 42.500 (isi 5 kilogram). TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Bagi sebagian besar orang Indonesia, kerupuk menjadi teman makan besar yang wajib ada setiap kali makan.

Bukan hanya itu, kerupuk juga sering dikonsumsi sebagai camilan.

Padahal, kerupuk sebetulnya termasuk makanan yang tidak sehat.

Karena umumnya terbuat dari tepung, maka kerupuk sebetulnya masuk ke dalam kategori makanan pokok.

Pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK, menjelaskan alasannya.

"Kenapa kerupuk jahat? Karena dia karbohidrat sederhana, terbuat dari tepung. Ketika masuk ke tubuh dan kita tidak beraktivitas maka dia akan berubah menjadi lemak," ujar Diana di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Di samping itu, kerupuk diproses dengan cara digoreng dengan banyak minyak.

Baca: Stres Pikirkan Si Bungsu, Elvy Sukaesih Tambah Gede Kebanyakan Makan Pakai Kerupuk dan Sambal

Berita Rekomendasi

Jumlah kalori akan meningkat drastis ketika sebuah panganan diproses dengan digoreng.

Diana mencontohkan, satu buah kerupuk putih yang biasa kita makan, bisa mengandung sekitar 100-150 kalori.

Ukuran tersebut sama dengan satu takaran nasi atau setengah piring nasi.

Karena itu, banyak orang yang menjalani diet cenderung dilarang mengkonsumsi kerupuk oleh para dokter.

"Ingat, selain bahan baku kita juga harus lihat pengolahannya," ujarnya.

Lebih lanjut, Diana menjelaskan adanya pedoman gizi seimbang dari pemerintah, yakni Tumpeng Gizi Seimbang.

Misalnya, makanan pokok 3-4 porsi, sayur 3-4 porsi, buah 2-3 porsi, lauk pauk dengan sumber protein lengkap, hingga membatasi asupan gula, garam dan minyak.

Sumber: Sajian Sedap
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas