Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tiga Gangguan Tidur yang Membuat Anda Ngantuk Sepanjang Hari

Sayangnya bagi beberapa orang, rasa kantuk yang mereka alami ini tergolong ekstrem dan sulit untuk diredakan meskipun sudah istirahat yang cukup

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tiga Gangguan Tidur yang Membuat Anda Ngantuk Sepanjang Hari
Tribun Video

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anda salah satu orang yang sering ngantuk sepanjang hari? Mengantuk memang kondisi normal yang seringnya terjadi akibat kurang tidur di malam hari.

Biasanya, kondisi ini dapat diatasi dengan tidur siang atau istirahat yang cukup di malam hari

Sayangnya bagi beberapa orang, rasa kantuk yang mereka alami ini tergolong ekstrem dan sulit untuk diredakan meskipun sudah istirahat yang cukup. Tak jarang, kondisi ini menghambat aktivitas sehari-hari.

Jika sudah begini, Anda harus waspada. Pasalnya, sering ngantuk sepanjang hari bisa jadi tanda masalah kesehatan tertentu. 

Ada banyak hal yang membuat Anda sering ngantuk berat. Akan tetapi, ada tiga jenis gangguan tidur yang paling umum menyebabkan Anda sering ngantuk sepanjang hari, di antaranya:

1. Obstructive sleep apneaObstructive sleep apnea (OSA).

Merupakan gangguan tidur paling umum yang memengaruhi banyak orang dewasa di dunia. Kondisi ini membuat seseorang sering berhenti bernapas beberapa kali ketika tidur. Hal ini bisa berlangsung selama 10-20 detik, dan mungkin saja terjadi hingga ratusan kali ketika seseorang tidur.

BERITA REKOMENDASI

Karena orang dengan OSA sering terbangun dari tidurnya (meskipun mereka tidak menyadari mereka terbangun), akibatnya yaitu kualitas tidur mereka jadi terganggu. Buruknya kualitas tidur ini membuat orang dengan OSA sering merasa tidak bertenaga dan kurang produktif untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Gejala OSA yang paling mudah diamati adalah mendengkur. Selain itu, beberapa orang juga sering tersedak atau mengalami napas yang tersengal-sengal ketika tidur.
 

2. Narkolepsi​

Narkolepsi juga merupakan salah satu gangguan tidur yang paling umum terjadi. Narkolepsi sendiri adalah suatu gangguan tidur kronis, di mana terjadi kelainan pada saraf yang menyebabkan seseorang tidak mampu untuk mengontrol siklus tidur atau bangun.

Orang yang memiliki kondisi ini mengalami kesulitan dalam mengendalikan rasa kantuk, terutama di siang hari. Narkolepsi juga membuat seseorang kesulitan untuk tetap bangun dan terjaga dalam waktu yang lama. Akibatnya, mereka bisa tertidur kapan saja dan di mana saja meskipun sedang beraktivitas.


Sampai saat ini penyebab pasti narkolepsi masih belum diketahui. Namun, para ilmuwan menyakini bahwa narkolepsi dapat disebabkan karena kekurangan senyawa hypocretin (atau disebut juga orexin) dalam otak. Hypocretin adalan senyawa yang mengatur kesadaran ketika Anda terjaga serta keadaan REM saat Anda tertidur.

Meskipun belum ada penjelasan mengapa produksi hypocretin pada otak bisa berkurang, para peneliti menduga adanya hubungan antara hal tersebut dengan masalah autoimun.

Gejala narkolepsi yang paling umum adalah rasa kantuk di siang hari yang berlebihan. Tidak hanya itu, orang dengan kondisi ini juga sering mengalami sleep attacks, yang membuat penderitanya dapat tertidur saat sedang bekerja bahkan berkendara, dan ketika terbangun mereka tidak akan mengingat apa yang sudah terjadi.


3. Restless Legs Syndrome

Restless legs syndrome (RLS) adalah kelainan saraf yang menyebabkan seseorang tidak dapat mengendalikan pergerakan kakinya. Hal ini biasanya terjadi karena mereka merasa kaki tidak nyaman, kesemutan, ataupun rasa sakit yang tidak jelas sebabnya. Perasaan tidak nyaman ini juga dapat dirasakan pada lengan dan bagian tubuh lainnya.

RLS umumnya terjadi di malam hari pada waktu tidur atau saat seseorang siap-siap untuk tidur. Ini dapat mengganggu tidur —yang menyebabkan kantuk di siang hari. Beberapa orang juga mengalami perasaan gelisah pada seluruh bagian kaki saat mereka duduk.

Para peneliti mencurigai bahwa kondisi ini kemungkinan merupakan akibat dari ketidakseimbangan zat kimia di otak, yaitu dopamin, yang berfungsi untuk mengendalikan pergerakan otot.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas