TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap orang tua pasti bangga memiliki anak yang lucu dan menggemaskan. 

Tak jarang mereka membagikan momen membahagiakan bersama si kecil dalam sebuah foto atau video di sosial media.

Namun, tahukah Anda kebiasaan mengunggah konten berisi aktivitas sang buah hati bisa memicu kejahatan dunia maya?

Baca: Dari Pedofilia Hingga Narkoba, PGI Paparkan 6 Kondisi Darurat Anak di Indonesia

Marak terjadi kasus tindakan kriminal yang melibatkan anak-anak, mulai dari penipuan, bullying, penculikan hingga pedofilia.

Berikut tiga tips untuk menghindari anak dari kejahatan di dunia maya :

1. Tidak mengunggah foto anak di sosmed.

Membagikan foto di sosial media sudah dianggap biasa bagi kebanyakan orang.

Terkadang kita menemukan foto anak-anak yang sedang bermain di kolam renang atau pantai hanya menggunakan pakaian dalam.

Hal tersebut dianggap wajar bagi sebagian orang, tetapi anak kita bisa saja menjadi target pelaku tindak kejahatan dunia maya.

Sebaiknya, Anda perlu bijaksana dan teliti dalam memilih foto anak. Pastikan foto tersebut aman untuk disebarkluaskan ke khalayak umum.

2. Tidak mengumbar informasi terlalu detil dan sensitif

Tips ini sangat berguna untuk melindungi anak kita dari niat jahat predator anak.

Tidak mengumbar info sensitif anak seperti informasi alamat rumah, dimana anak sekolah, tanggal lahir, nomor telepon dan lainnya.

3. Buat Album Foto

Seperti di masa lalu, menyimpan foto di sebuah album bisa memberikan kesan yang lebih istimewa dan berarti.

Foto-foto si buah hati bisa dicetak lalu dikolase ke album atau Photobook untuk diliat di kemudian hari.

Baru-baru ini, banyak layanan yang melayani pembuatan album foto secara mudah, seperti ID Photobook.

Anda cukup menghubungi Customer Service (CS), unggah foto yang diinginkan, pilih tema photobook dan foto-foto si kecil akan segera dinikmati dalam bentuk album.

Dengan tips mudah ini, Anda tetap dapat mengabadikan momen ke dalam sebuah foto, tanpa perlu khawatir bahaya kejahatan di dunia maya untuk si buah hati.
--