Bukan Kanker Paru Stadium 4B di Tubuhnya yang Bikin Sedih, Sutopo Menangis Kalau Ingat Dua Sosok Ini
Tegar, tetap bersemangat, kesan itu yang muncul pada sosok Sutopo Purwo Nugroho yang tetap semangat saat tubuhnya digerogoti kanker.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tegar, tetap bersemangat, kesan itu yang muncul pada sosok Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) .
Seperti tak terlihat kalau di balik semangatnya ada penyakit menggerogoti tubuhnya.
Ya, sang informan bencana ini seolah tak merasakan sakit luar biasa yang dirasakan tubuhnya akibat kanker paru stadium 4B.
Sosoknya yang humoris, selalu menyelipkan guyonan saat mempresentasikan informasi terkait bencana membuat info bencana pun mudah dicerna.
Sutopo menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam.
Baca: Ikhlas Divonis Kanker, Sutopo Sang Informan Bencana Pasang Plester Penahan Nyeri Agar Tetap Cekatan
Kanker tak membuat Sutopo melemah semangatnya.
Sebaliknya, ayah dari dua anak ini juga masih sanggup meladeni pertanyaan dalam sesi tanya jawab konferensi pers di kantor BNPB.
Pun saat ponselnya yang tak bisa mengelak harus 'diteror wartawan' atau pihak pejabat yang ingin tahu perkembangan penanganan bencana.
"Di HP saya itu ada lebih dari 3000 kontak wartawan," ujar Sutopo, yang disambut gelak tawa.
Baca: Semangat Sutopo Purwo Nugroho, Antara Kanker, Bencana, dan Raisa
Ikhlas Tapi Sedih Kalau Ditanya Soal Anak
"Di vonis kanker itu bagian dari hidup saya, udah garis tangan, takdir, saya ihklas menerima, dengan ihklas menerima jadi tenang,"
Kalimat itu meluncur dari mulutnya,
Seorang Sutopo Purwo Nugroho terus aktif untuk memberikan informasi terbaru mengenai penanganan bencana di Indonesia.
Pun saat informasi penangan pascagempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah sangat ditunggu, Sutopo tetap semangat
Bukan perkara yang mudah bagi Sutopo. Sebab, pria kelahiran Boyolali, 48 tahun silam itu, tetap semangat meski masih menjalani pengobatan penyakit kanker paru-paru, yang dideritanya sejak Januari 2018 silam.
"Kejadian gempa hari Jumat, saya terus marathon, kalo malem pasang plester penahan nyeri biar bisa tidur," cerita Sutopo.
Baca: Kenali 5 Gejala Umum Kanker Paru-paru Seperti yang Gerogoti Tubuh Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Terhitung dalam penanganan gempa di Palu dan Donggala, Sutopo adalah figur yang paling banyak dicari oleh awak media.
Tak ayal enam hari terakhir, ia selalu mewakili BNPB untuk memberikan langsung data terbaru penanganan bencana.
Bagi Sutopo, bekerja sebagai juru informan bencana tak lain hanya untuk keluarga tercinta nya.
Jika kanker tak mampu lunturkan semangatnya, Sutopo justru mengaku sedih jika ada pertanyaan soal anak-anaknya.
"Saya akhirnya menerima ini bagian dari hidup saya. Kalau kalian nanyain soal anak, nangis saya, benar. Saya itu bekerja untuk anak, untuk ibu saya," kata Sutopo dengan mata yang berkaca dan suara bergetar.
Tengkurap Pun Tak Bisa
Sutopo sadar di balik semangatnya melawan kanker dengan bekerja optimal menginformasikan bencana, ia hanya manusia biasa yang punya keterbatasan.
Ia pun meminta pengertiannya sebab faktor sakit kanker paru-paru stadium 4B. Kondisi fisiknya tak bisa dibohongi.
Ia bercerita kini berat badannya susut hingga 21 Kg, serta keadaan rambut nya kini sudah mulai mengalami kerontokan.
"Makannya kalian bersyukur, masih sehat, masih bisa tidur itu bersyukur, saya itu tidur sulit sekali, karena nyeri, miring sakit, apa lagi tengkurep enggak bisa," keluh Sutopo.
Pada akhirnya suami dari Retno Utami Yulianingsih itu akhirnya memutuskan untuk menjalani pengobatan di Jakarta setelah mendapat saran dari istrinya.