Mengapa Ada Kepuasan setelah Menggaruk Bagian Tubuh yang Gatal?
Ketika rasa gatal menyerang, hal pertama yang pasti kita lakukan adalah menggaruk area tersebut.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Ketika rasa gatal menyerang, hal pertama yang pasti kita lakukan adalah menggaruk area tersebut.
Hal itu seperti sudah menjadi kebiasaan dan setelah menggaruk, kita akan merasakan kepuasan tersendiri.
Sepuluh tahun yang lalu, ilmuan menduga bahwa rasa gatal adalah jenis lain dari rasa sakit, tetapi dalam bentuk yang lebih ringan.
Proses keduanya sama, menggunakan reseptor di epidermis untuk menyampaikan pesan kimia dan listrik ke tulang belakang dan otak untuk mengatakan sesuatu yang menyakitkan.
Namun, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmuwan mengetahui bahwa rasa gatal sebenarnya memiliki sirkuit spesifiknya sendiri, yang melibatkan senyawa kimia dan selnya sendiri juga.
Gatal atau dalam dunia medis dikenal sebagai pruritus, merupakan sebuah reaksi alami untuk melindungi kulit dari parasit dan penumpukan sel-sel mati.
Berbagai lapisan paling luar dari tubuh, masuk akal bila kulit secara biologis mengembangkan sistem pertahanan diri seperti reaksi menggaruk.
Namun, sampai sekarang ilmuan masih belum sepenuhnya memahami bagaimana rasa gatal dan garukan dapat berubah menjadi sensasi kenikmatan tersendiri.
Dikutip dari Science Alert, Senin (15/10/2018), menggaruk daerah yang gatal akan membuat sinyal rasa sakit tingkat rendah masuk ke otak dan menggantinya menjadi rasa lega atau setara dengan nikmat.
Itulah sebabnya mengapa mencubit atau menampar di tempat yang terasa gatal, sensasinya juga sama seperti menggaruk.
Saat menggaruk bagian yang terasa gatal, maka otak juga akan mengeluarkan hormon serotonin yang akan mengurangi rasa gatal.
Namun, hormon ini hanya berlaku untuk sementara saja. Serotoninlah yang sebenarnya dapat mempermudah sinyal gatal untuk muncul kembali.
Itulah yang menyebabkan ketika menggaruk daerah yang gatal, rasa gatal tidak bisa hilang begitu saja, tetapi muncul di sekitar wilayah yang sama atau di tempat lain.
Gatal juga bisa disebabkan oleh kerusakan pada saraf yang menyebabkan rasa gatal tidak bisa dikendalikan, yang dikenal sebagai gangguan pruritus.