Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Stroke

Stroke merupakan momok banyak orang. Menurut WHO, stroke jadi penyebab kematian nomer 4 setelah jantung dan diabetes.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Stroke
Radio Canada International/KCRG
Pisang dan 3 makanan berikut ternyata bisa mencegah penyakit stroke. Apa saja? 

Setidaknya konsumsi sebanyak 1,8 gram ubi jalar yang telah matang dan tanpa kulit. 

Pisang

Sebuah penelitian menunjukan konsumsi lebih banyak potasium dapat menurunkan 24 persen risiko stroke.

Setidaknya konsumsi potasium sebanyak 1,5 gram per hari untuk mendapatkan manfaat tersebut.

Studi lain menemukan, orang yang makan sembilan porsi makanan kaya kalium setiap hari memiliki risiko 38% lebih rendah daripada yang hanya makan empat porsi.

Dengan begitu, pisang dapat menjadi salah satu menu harian yang baik untuk mengurangi risiko stroke.

Michelle Routhenstein, MS, RD, CDE, CDN, Preventive Cardiology Specialist merekomendasikan untuk memilih pisang yang memiliki sedikit warna hijau.

Berita Rekomendasi

Sebab pisang mentah berwarna hijau mengandung pati resisten yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

"Sensitivitas insulin meningkatkan kontrol gula darah, yang dapat membantu membantu mengoptimalkan aliran darah dan mengurangi tekanan darah," ujarnya sebagaimana yang dilansir dari Reader's Digest.

Bayam

Bayam mengandung magnesium dan vitamin B folat. Rajin mengonsumsi bayam dapat menurunkan risiko stroke hingga 20 persen.

Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 20 tahun yang melibatkan hampir 10.000 orang dewasa.

Setidaknya konsumsi setengah cangkir bayam matang yang dikombinasikan dengan lauk makanan lainnya.

Susu rendah lemak

Produk-produk susu mengandung kalsium, magnesium dan kalium, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Setidaknya konsumsi produk-produk susu dua kali sehari.

Akan tetapi, pastikan jika susu yang dikonsumsi adalah susu yang rendah lemak atau bebas lemak untuk menghindari lemak jenuh yang dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular.(*)

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas