Ini Faktor yang Meningkatkan Risiko Keguguran saat Hamil
Keguguran biasanya terjadi hanya dalam trimester pertama. Sepuluh hingga 25 persen ibu hamil mengalami keguguran.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Keguguran biasanya terjadi hanya dalam trimester pertama kehamilan. Sepuluh hingga 25 persen ibu hamil mengalami keguguran.
Ini mungkin alasan sebagian besar pasangan mengumumkan kehamilan setelah risiko keguguran mereda.
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan keguguran selama kehamilan:
1. Genetik
Masalah genetik bertanggung jawab sekitar 90 persen dari keguguran yang terjadi pada trimester pertama kehamilan.
Bayi mewarisi 23 kromosom dari setiap orangtua. Jika salah satu kromosom rusak atau hilang, dapat menyebabkan komplikasi dan keguguran.
2. Jenis infeksi tertentu
Kadang-kadang ibu hamil menderita infeksi leher rahim atau infeksi lain seperti mycoplasma, chlamydia, ureaplasma atau kencing nanah.
Semua jenis infeksi semacam ini terbukti berakibat fatal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sedang tumbuh dan dapat menyebabkan keguguran.
3. Kekurangan progesteron
Progesteron adalah hormon yang sangat penting selama kehamilan. Kadang-kadang saat tubuh tidak dapat menghasilkan jumlah yang cukup dari hormon ini dan keguguran dapat terjadi.
4. Gangguan pembekuan darah
Terkadang kelainan darah tertentu dapat terjadi pada perempuan. Kondisi ini dapat menyebabkan gumpalan di plasenta, selanjutnya dapat menghambat oksigen dan nutrisi untuk diteruskan ke janin yang menyebabkan keguguran.
5. Masalah anatomi
Keguguran juga dapat terjadi jika seorang perempuan menderita masalah anatomi. Ini mungkin terjadi ketika rahim yang bertanggung jawab pada janin, tidak terbentuk dengan baik dan menyebabkan keguguran.
Kemungkinan keguguran per minggu kehamilan
1. Kemungkinan keguguran pada minggu 3 hingga minggu 4 kehamilan.
Ini adalah fase saat proses implantasi terjadi, yaitu sekitar minggu ketiga hingga keempat kehamilan. Sekitar 50 hingga 70 persen perempuan mengalami keguguran pada minggu ini.
2. Kemungkinan keguguran pada minggu 5 kehamilan
Saat memasuki minggu kelima, risiko keguguran bisa sangat bervariasi. Menurut sebuah penelitian, risiko keguguran dapat berkurang menjadi sekitar 20 persen pada minggu kelima.
Usia juga memainkan peran penting dalam menentukan peluang risiko keguguran.
Jika berusia di bawah 30 tahun, Anda berisiko 9 hingga 17 persen, namun, jika Moms berusia lebih dari 40 tahun, kemungkinan Anda dapat meningkat dari 40 hingga 80 persen.
3. Kemungkinan keguguran pada minggu 6 hingga 7 kehamilan
Sekitar waktu ini, Anda mungkin dapat mendengar detak jantung bayi untuk pertama kalinya. Oleh karena itu, risiko keguguran sangat berkurang, yaitu hanya 5 persen kehamilan.
4. Kemungkinan keguguran pada minggu 8 hingga minggu 13
Saat memasuki fase kehamilan ini, Anda hampir mencapai paruh kedua trimester pertama. Ini berarti risiko pada minggu kedelapan menjadi sangat rendah.
Hanya 2 hingga 4 persen kehamilan yang mengalami keguguran pada tahap ini.
5. Kemungkinan keguguran pada minggu 14 hingga 20 kehamilan
Saat Anda mendekati akhir trimester pertama, risiko keguguran menjadi cukup rendah hingga kemungkinan tidak terjadi. Kurang dari satu persen perempuan pada kehamilan ini mengalami keguguran.
Jika keguguran terjadi pada minggu 20 atau lebih, itu tidak disebut keguguran tetapi kelahiran mati dan Anda mungkin harus menjalani persalinan untuk melahirkan bayi.(*)