Pertama Kalinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia Selenggarakan Konferensi Iternasional
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi yang dibentuk sebagai wadah yang menghimpun perawat dan berfungsi
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi yang dibentuk sebagai wadah yang menghimpun perawat dan berfungsi sebagai pemersatu, pembina, pengembang dan pengawas keperawatan di Indonesia. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pengembang profesi keperawatan, PPNI telah melaksanakan berbagai kegiatan termasuk kegiatan ilmiah seperti pelatihan, training of trainer, workshop, dan seminar di tingkat lokal dan nasional pada berbagai cabang ilmu keperawatan. Kini, PPNI untuk pertama kalinya menyelenggarakan kegiatan ilmiah bertaraf internasional, yang di berlangsung pada 1 s.d. 2 Desember 2018 di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta.
Konferensi Internasional merupakan strategi membangun dan memperkuat jejaring dengan berbagai pihak secara luas untuk mewujudkan tujuan organisasi sesuai dengan tuntutan global. Disamping itu, konferensi internasional merupakan salah satu sarana untuk mengkomunikasikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan terkini berdasarkan hasil-hasil penelitian dari Indonesia dan dari berbagai negara di dunia.
Penyelenggaraan konferensi internasional ini diharapkan akan mendatangkan manfaat dalam mengembangkan kapasitas anggota PPNI yang berjumlah sedikitnya 456801 orang dengan pertambahan rata-rata 35.000 sampai 45.000 per tahun. Lebih lanjut, PPNI merupakan anggota International Council of Nurses (ICN) ke-129 di tingkat dunia dan secara aktif terlibat dalam forum-forum regional ICN seperti Alliance of Asian Nurses Association (AANA) dan Asia Workforce Forum (AWFF). PPNI juga masuk sebagai organisasi profesi dalam pembahasan pertukaran jasa tenaga kesehatan dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Tujuan Konferensi adalah untuk, mengembangkan kapasitas keilmuan perawat di Indonesia, membangun dan memperkuat jejaring antar profesi keperawatan dan stakeholder multinasional, dan menyebarluaskan pengalaman dan pengetahuan terkini tentang peningkatan kualitas pelayanan keperawatan dan aspek-aspek yang memengaruhinya (pendidikan, penelitian, dan kebijakan). Tema konferensi ‘Quality Improvement of Nursing Services: Issues and Strategies’ dengan cakupan topik meliputi, Nursing Education and Research, Nursing Services (Clinical Practices, Clinical Issues), Professional Life (Policy, Career Development, Professional Issues), dan Nursing Management (Reward System, Job Satisfaction).
"Program yang digelar dalam konferensi internasional ini meliputi, presentasi oleh pmbicara utama, sesi pleno, presentasi lisan dan presentasi poster oleh para peneliti, dan welcoming dinner, lebih bersifat saintifik yang berbeda dengan raker atau kongres. Karena sebagai organisasi profesi juga harus menunjukan karakter saintifik. Jadi itulah bedanya dengan ormas-ormas lain,” ungkap Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah disela acara, Sabtu (1/12/2018) di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta.
Konferensi Internasional merupakan strategi membangun dan memperkuat jejaring dengan berbagai pihak secara luas untuk mewujudkan tujuan organisasi sesuai dengan tuntutan global.
“Disamping itu, konferensi internasional merupakan salah satu sarana untuk mengkomunikasikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan terkini berdasarkan hasil-hasil penelitian dari Indonesia dan dari berbagai negara di dunia,” ujarnya.
Konferensi menghadirkan pembiacara utama, yaitu Puan Maharani (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia), yang akan diwakili oleh dr. Sigit Priohutomo, MPH (Deputi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan; Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN); Plt. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Prof. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D (Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kementerian RISTEKDIKTI).
Pada sesi pleno akan hadir antara lain Prof. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K) (Menteri Kesehatan Republik Indonesia), Prof. Isabelle Skinner, Ph.D (Chief Executive Officer of International Council of Nurses [ICN] berkantor di Geneva), Harif Fadhillah, S.Kp, SH, M.Kep (Ketua Persetuan Perawat Nasional Indonesia), Margaret Fitch, Ph.D, RN (University of Toronto, Canada). Hsiu-Hung Wang, Ph.D., RN., FAAN (President of Taiwan Nurses Association), Martin Bollard, Ph.D, MA, BSc (Coventry University, UK), Herni Susanti, S.Kp, Ph.D (Universitas Indonesia, Indonesia), Laura Strumidlo, Ph.D (Coventry University, UK), dan Dr Tamara Page (University of Adelaide, Australia)
Peserta konferensi berjumlah sekitar 250 orang dari berbagai negara antara lain Malaysia, Jepang, Arab Saudi, Filipina, dan Kuwait yang terdiri dari praktisi, akademisi, manajer, peneliti, dan mahasiswa dari profesi keperawatan dan profesi kesehatan lainnya.