Yang Perlu Diperhatikan Saat Luka Bekas Operasi Caesar Terasa Panas dan Gatal
Bekas luka operasi caesar itu tak jarang meninggalkan rasa panas dan gatal. Hal itu wajar terjadi. Tapi bisa jadi menandakan terjadinya infeksi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Saat menjalani operasi caesar, kulit Anda akan disayat sekitar 20 sentimeter di bawah perut atau tepat di atas tulang kemaluan.
Sayatan ini lantas akan meninggalkan bekas luka yang perlu untuk diperhatikan. Sayangnya, tak jarang ibu yang mengeluh bekas luka tersebut terasa panas dan gatal.
Bekas luka yang terasa panas dan gatal sebenarnya wajar saja terjadi. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 minggu hingga bekas luka benar-benar sembuh.
Namun hati-hati, dalam beberapa kasus bekas luka yang terasa panas dan gatal bisa menandakan terjadinya infeksi.
Baca: Tips Travelling untuk Ibu Hamil ala Maya Septha: Perhatikan Kualitas Koper
Para dokter biasanya menyebutkan infeksi ini sebagai infeksi situs bedah atau SSI. Saat seseorang menjalani infeksi, ia kemungkinan mengalami infeksi situs bedah sekitar 1-3 persen.
Infeksi situs bedah biasanya terjadi dalam 30 hari setelah operasi.
Centers for Disease Control and Prevention atau CDC menjelaskan setidaknya 3 jenis infeksi situs bedah:
1. Insisional superfisial SSI: Infeksi ini terjadi hanya di daerah kulit di mana sayatan dibuat.
Baca: Ibu Hamil Kena Benturan? Ini yang Perlu Diketahui
2. Deep incisional SSI: Infeksi ini terjadi di bawah area insisi di otot dan jaringan di sekitar otot.
3. Organ or space SSI: Jenis infeksi ini terjadi di area mana pun di tubuh selain kulit, otot, dan jaringan sekitarnya yang terlibat dalam operasi. Termasuk organ tubuh atau ruang antar organ.
Infeksi situs bedah bisa menyebabkan kemerahan, penyembuhan yang tertunda, demam, nyeri, kelembutan, kehangatan, atau pembengkakan.
Berikut beberapa gejala spesifik dari masing-masing infeksi:
- Insisional dangkal SSI dapat menghasilkan nanah dari tempat luka.
- Deep incisional SSI juga dapat menghasilkan nanah.