Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kisah Kacy Dworsky, Bayi yang Lahir Penuh Tahi Lalat, Berbahayakah untuk Tubuhnya?

Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan oleh kisah Kacy Dworsky seorang bayi kecil yang lahir dipenuhi tahi lalat.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kisah Kacy Dworsky, Bayi yang Lahir Penuh Tahi Lalat, Berbahayakah untuk Tubuhnya?
Go Found Me
Kacy Dworsky seorang bayi kecil yang lahir dipenuhi tahi lalat. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan oleh kisah Kacy Dworsky seorang bayi kecil yang lahir dipenuhi tahi lalat.

Bayi kecil dari pasangan suami istri Dan dan Stephanie tersebut lahir dengan tahi lalat yang cukup banyak dan besar.

Kacy Dworsky
Kacy Dworsky (NDT)

Menurut kabar yang beredar, Kacy lahir dengan nevi atau lesi kulit berpigmen umum yang biasanya berkembang selama masa dewasa.

Dan dan Stephanie sempat mengkhawatirkan kondisi Kacy di masa depan.

Keduanya khawatir bahwa Kacy akan dikucilkan dan tidak diterima dikalangan masyarakat.

Oleh karena itu, Dan dan Stephanie mencoba berkonsultasi dengan banyak dermatologists pediatrik dan memulai kampanye GoFundMe untuk membantu Kacy.

Lantas, berbahayakah bila seorang bayi memiliki banyak tahi lalat?

BERITA REKOMENDASI

Tak dapat dipungkiri banyak orang beranggapan bahwa memiliki banyak tahi lalat berarti memiliki risiko lebih besar untuk kanker kulit melanoma.

Namun menurut penelitian yang dipublikasikan 2 Maret 2016 di JAMA Dermatology, kebanyakan orang yang mengalami kanker melanoma tidak memiliki atau memiliki sedikit tahi lalat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa banyaknya tahi lalat tidak menjadi patokan besar tidaknya risiko seseorang mengalami kanker kulit melanoma.

Hal yang paling penting ialah untuk memeriksakan kondisi kulit setiap bulan dan mengetahui jenis tahi lalat normal dan abnormal.

Jody Levine, MD, direktur dermatologi di Plastic Surgery & Dermatology of NYC menyebutkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui jenis tahi lalat normal dan abnormal.


Beberapa hal ini dikenal dengan prinsip ABCDE:

- Asimetri, bentuknya tidak beraturan

- Border irregularity atau ketidakteraturan perbatasan. Dimana ujung-ujungnya bergerigi

- Color that varies. Warna yang bervariasi

- Diameter yang lebih besar dari penghapus pensil yang bulat

- Evolving atau tahi lalat uang berkembang, (mengubah bentuk, ukuran, atau warna seiring waktu).

Agar lebih jelas, berikut ini beberapa perbandingan tahi lalat yang perlu diketahui:

Tahi lalat normal

Tahi lalat normal
Tahi lalat normal ()

Tahi lalat yang sehat sering seragam dalam warna dengan batas-batasnya halus.

Namun, benjolan apa pun yang lambat laun berubah harus segera diperiksa.

Tahi lalat atypical

Tahi lalat atypical
Tahi lalat atypical ()

Perbatasan tidak teratur dan pewarnaan berbeda adalah bendera merah. Tahi lalat ini harus diawasi dengan ketat.

Dysplastik Nevus

Dysplastik Nevus
Dysplastik Nevus ()

Tahi lalat ini cenderung gelap dengan batas yang tidak teratur. Itu bisa menjadi kanker, sehingga perlu untuk selalu diawasi.

Melanoma

Melanoma
Melanoma ()

Melanoma ialah jenis kanker kulit paling berbahaya diantara yang lainnya.

Kanker jenis ini biasanya berkembang ketika kerusakan DNA sudah tidak bisa diperbaiki pada sel-sel kulit sehingga menyebbakan sel-sel kulit berkembang biak dengan cepat dan membentuk tumor ganas.

Melanoma pada umumnya sering menyerupai tahi lalat berwarna hitam atau cokelat.

Meski begitu tidak menutup kemungkinan bila melanoma juga bisa berwarna kulit, merah muda, merah, ungu, biru, atau putih.

Seperti jenis kanker kulit lainnya, melanoma biasanya muncul setelah paparan sinar UV yang intens.

Acral Lentiginous Melanoma

Acral Lentiginous Melanoma
Acral Lentiginous Melanoma ()

Biasanya muncul sebagai tanda cokleat atau hitam di bawah kuku, atau di telapak tangan atau telapak kaki.

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas