Rasakan Perubahan di Tubuhnya Usai Operasi Bariatrik, Titi Wati: Lebih Longgar
Sepekan lalu Titi Wati menjalani operasi bariatrik atau pengecilan lambung demi menurunkan berat badannya yang mencapai 220 kilogram.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Sepekan lalu Titi Wati menjalani operasi bariatrik atau pengecilan lambung demi menurunkan berat badannya yang mencapai 220 kilogram.
Apakah ada perubahan yang dirasakan G Obos XXV Gg Bima, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini?
Titi Wati mengaku ia merakan ada perubahan. Badannya yang dulu terasa kencang pun mulai berubah.
"Ada perubahan. Perasaan semua longgar dulu kan kaya kencang," kata Titi Wati saat ditanya media termasuk Banjarmasin Post.
Titi menuturkan kenyamanan yang dirasaknnya sambil memegang tangannya yang terasa longgar.
Baca: Setelah Dioperasi, Titi Wati Merasa Nyaman Bergerak
Dalam video yang direkam reporter Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network) Titi Wati merasakan kenyamanan pada tubuhnya.
"Saya merasa nyaman sekali," ucapnya lagi.
Meski diakuinya saat ini dirinya belum bisa berdiri.
Lihat video lengkapnya di SINI
Baca: Sepekan Usai Operasi Pengecilan Lambung, Titi Wati Kembali ke Rumah, Masih Diangkut oleh 20 Orang
Komitmen Diet
Merasakan ada perubahan di tubuhnya, Titi Wati pun mau berkomitmen diet sebagai lanjutan usahanya menurunkan berat badan, selain operasi bariatrik yang sudah dijalaninya.
"Ya, siap aja, anak saya juga diajari untuk cara memberikan makan saya selama di rumah, kami siap saja ," ujar Titi Wati lagi.
Paskaoperasiyang dilakukan oleh tim medis gabungan dokter ahli dari Bali dan Kalteng,
Wakil Direktur RS Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja, Senin (21/1/2019) mengatakan, saat di rumah Titi Wati dipantau oleh ahli gizi melalui petugasnya yang akan terus memantau pemberian makanannya, dan pergerakan atau aktivitasnya.
"Ini, yang masih kami berikan cara diet dan pemberian makanan terhadap pasien Titi, jangan sampai operasi berhasil tetapi dalam pemberian pola makannya malah kacau, kami ajari keluargnya untuk cara pemberian makanan untuk pasien Titi setiap harinya, baik jenis makanan, takarannya maupun pola makananya," ujarnya.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Banjarmasin Post/Faturhaman)