Dulu Makan Gorengan Tak Terkendali, Kini Titi Wati Tak Sanggup Habiskan 2 Sendok Bubur
Jika dulu Titi Wati,hobi makan gorengan sampai beratnya mengembang hingga beratnya mencapai 220 kilogram, kini pola makannya berubah.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Jika dulu Titi Wati, warga Palangkaraya Kalimantan Tengah hobi makan gorengan sampai beratnya mengembang hingga beratnya mencapai 220 kilogram, kini pola makannya berubah.
Sejak menjalani operasi bariatrik hampir sebulan yang lalu, Titi Wati kini benar-benar menjaga pola makannya.
Gorengan dan es yang dulu makanan favoritnya, kini Titi Wati menuruti saran ahli gizi yang terus memantaunya.
Makanan dan minuman yang masuk ke tubuh warga Jalan G Obos Palangkaraya ini memang dalam pantauan tim medis dan ahli gizi dari RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya.
Lambung yang sudah dipangkas oleh tim medis gabungan dari Kalteng dan Bali rupanya memberikan dampak pada tubuh Titi Wati yang sudah mengalami obesitas.
Jika dulu makan gorengan dan es tak terkontrol, kini untuk menghabiskan bubur 2 sendok pun, Titi Wati kesulitan.
"Makan bubur 2 sendok kalau pagi itu rasanya kaya kenyang, mual mau mau muntah gitu. Cepat kenyang," ucap Titi Wati dalam siaran langsung Tribun Kalteng (Tribunnews.com Network).
Baca: Kabar Terkini Titi Wati si Pemilik Bobot 220 Kg Usai Operasi Pengecilan Lambung, Bisa Duduk Sendiri
Sebelum bubur, Titi Wati mengatakan dirinya diberikan menu tahu dan telur. Setelah seminggu lalu menunya diganti bubur, ikan kukus dan pepaya,
Demikian juga untuk cairan yang masuk ke tubunya.
Dari target 2 liter saja air putih selama 24 jam, Titi Wati hanya mampu minum 1,5 liter saja.
Titi Wati mengira ini karena organ pencernaannya yang dioperasi.
"Mungkin karena ada yang dipotong ya, jadi mau muntah atau cepat kenyang," kata Titi Wati lagi.
Tersiksakah Titi Wati dengan perubahan pola makan?
Ia hanya menjawa tidak ada keluhan berarti kecuali buang air besar (BAB) yang agak kurang lancar usai operasi.
" Pernah 8 hari tidak bab, karena ganti pola makan mungkin ya," sambungnya.
Bisa Duduk Sendiri dan Belajar Berdiri
Hampir sebulan Titi Wati, perempuan tergemuk di Kalteng yang memiliki bobot hingga 220 kilogram usai menjalani operasi Bariatrik atau pengecilan lambung. Apa kabarnya?
Ditemui Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network) di rumahnya di Jalan G Obos Palangkaraya Kalimantan Tengah, Rabu (6/2/2019) siang, Titi Wati mengaku tubuhnya sudah terasa ringan.
Operasi Bariatrik atau pengecilan lambung yang dijalaninya Selasa (15/1/2019) silam rupanya memberikan dampak positif.
Titi Wati kini merasakan badannya yang dulu kaku pun sudah mulai kendor dan lemas untuk bergerak.
Dalam siaran langsung yang ditayangkan facebook Tribun Kalteng, Titi yang selama ini hanya bisa berbaring di tempat tidur, kini mengaku sudah mampu duduk sendiri tanpa banyak minta bantuan pada anaknya.
"Setiap pagi disuruh duduk 20 menit, setiap hari sejak pulang dari rumah sakit. Alhamdulillah sekarang sudah bisa duduk sendiri," kata Titi Wati.
Tidak hanya duduk, Titi Wati pun sudah mulai belajar berdiri. Ia mulai melakukan gerakan pada kaki untuk melemaskan otot di organ tubuhnya agar lemas dan siap berdiri.
"Ya belajar berdiri 10 menitan lah," sambungnya.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Banjarmasin Post/Faturhaman)