Obat Tidur Bikin Kecanduan
Sesekali obat tidur memang dapat membantu di saat kita sangat kelelahan, namun sialnya malah susah tidur.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Asal tahu saja, obat tidur adalah salah satu obat yang paling sering diresepkan di Amerika Serikat, sekitar 4 persen orang dewasa mengatakan mereka telah menggunakannya dalam sebulan terakhir.
Sesekali obat tidur memang dapat membantu di saat kita sangat kelelahan, namun sialnya malah susah tidur.
Obat tidur bikin kecanduan bila dikonsumsi keseringan. Mereka juga dapat menyebabkan ketergantungan, terutama untuk jenis-jenis obat tidur yang dikenal sebagai benzodiazepin.
Benzodiazepine sendiri adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan.
Baca: Terlalu Lama Tidur Berakibat Buruk Buat Kesehatan, Dari Obesitas Sampai Insomnia
Obat-obatan ini termasuk Valium atau Xanax dan juga biasanya diresepkan untuk gangguan kecemasan.
"Sementara, obat tidur generasi baru seperti Ambien dan Sonata, sering disebut 'obat-Z', meski tidak menimbulkan kecanduan fisik, tetapi dapat menumbuhkan kecanduan psikologis," kata Steven Feinsilver, MD, Direktur Center for Sleep Medicine di Lenox Hill Hospital di New York.
Kecanduan fisik artinya, tubuh beradaptasi dengan obat dan merespons tubuh akan susah tidur jika kita berhenti meminumnya
Baca: 4 Tokoh Ini Semula Dukung Prabowo Subianto, Kini Beralih Sokong Joko Widodo
Sementara kecanduan psikologis ketika kita berpikir bahwa tidak bisa tidur tanpa obat-obatan.
Jika kita diresepkan dokter untuk minum obat tidur dalam jangka panjang, jangan berhenti sendiri.
Bicaralah dengan dokter tentang cara melepasnya dengan aman. Dengan demikian nantinya secara perlahan kita dapat tidur tanpa obat-obatan.
Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa idealnya tidur minimal tujuh jam semalam.
Orang cenderung akan mengonsumsi obat tidur bila kesulitan memejamkan mata untuk tidur, atau jam tidurnya kurang.
Survei menunjukkan bahwa orang-orang ini akan menggunakan alat bantu tidur lebih banyak.
Ada juga golongan yang sebetulnya jam tidurnya bila dihitung termasuk cukup, cuma mereka tetap mengonsumsi obat tidur dengan harapan tidurnya akan pulas dan dapat terhindar dari mimpi buruk.
Padahal, kata Feinsilver, kita tak perlu takut tidur hanya karena enggan mendapatkan mimpi yang buruk sesekali.
"Banyak juga orang Amerika merasa mereka harus tidur nyenyak agar dapat bekerja di siang hari sehingga mereka cenderung menggunakan obat tidur secara berkelanjutan di mana mereka mungkin tidak perlu," kata Dr. Carter.
"Jika kita hanya mendapatkan empat jam semalam, masih bisa berfungsi pada hari berikutnya, its okay. Kecuali kita setiap malam selalu kurang tidur. Jelas ada perbedaan antara kurang tidur satu malam dan kurang tidur selama seminggu," tambahnya.(*)
Berita ini sebelumnya sudah dimuat di Gridhealth.ID dengan judul Obat Tidur Bikin Kecanduan, Ini Solusinya Kalau Tak Bisa Tidur