Arumi Bachsin Berbagi Tips Atasi Stunting, Semua Berawal Dari Pola Hidup Sehat
Arumi mengatakan bahwa jurus pertama menghindari stunting adalah memperbaiki pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Arumi Bachsin berbagi tips mengatasi stunting.
Arumi Bachsin menyampaikan idenya ini saat Rapat Koordinasi Penanganan Stunting Melalui Program Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Tahun 2019 di Hotel Grand Dafam Surabaya, Jumat (1/3/2019).
Mantan artis yang kini memangku tugas sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim ini mengatakan bahwa jurus pertama menghindari stunting adalah memperbaiki pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Pasalnya dikatakan ibu dua anak ini, pola hidup sehat tersebut akan membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting atau gizi buruk.
Baca: Arumi Bachsin Jalani Kuret Usai Keguguran, Demi Pulihkan Rahimnya Harus Tunda Aktivitas di Ranjang
"Stunting banyak terjadi akibat pola hidup yang kurang sehat sehingga berdampak terhadap generasi anak. Permasalahan stunting tidak hanya melibatkan anak-anak, namun butuh peran serta atau kesadaran perempuan untuk melakukan hidup sehat sebelum menikah dan memiliki anak," katanya.
Menurutnya, permasalahan stunting adalah suatu kondisi kurang gizi yang kronis.
Kurang gizi yang kronis tersebut bukan hanya disebabkan oleh asupan makanan yang gizi nya kurang, namun ketika diberi gizi yang baik permasalahan stunting akan selesai.
Maka, stunting dapat diterjemahkan sebagai keadaan kurang gizi yang kronis dan tidak seimbang yang berlangsung cukup lama.
Baca: Jawa Timur Rawan Korupsi, KPK Gelar Rakor Bersama Khofifah - Emil Dardak
"Kondisi stunting tidak hanya berlangsung satu atau dua bulan saja tapi bisa berlangsung lama sekali," ungkapnya.
Permasalahan pencegahan stunting, lanjut Arumi bukan hanya permasalahan pada anak saja, melainkan yang harus di cegah adalah ibunya dan perlu identifikasi semasa remaja atau pada saat mengandung apakah pola hidup nya kurang berkualitas.
Pada semangat Nawa Bhakti Satya yang digagas oleh Ibu Gubernur Jatim disebutkan, bahwa pada bhakti ke tiga menjadikan Jatim Cerdas dan Sehat.
Artinya, permasalahan pendidikan tidak lepas dari masalah kesehatan.
"Kita tidak bisa melahirkan generasi yang cerdas atau pintar jika kita tidak sehat. Ternyata dari kesemuanya itu, kita harus sehat terlebih dahulu baru kita bisa pintar atau cerdas. Dimana salah satu penyebab stunting adalah dikarenakan kurang memperhatikan pola hidup sehat," tegasnya.
Arumi berharap, dibutuhkan peran serta semua lini yang ada di daerah baik komitmen kepala daerahnya, PKK, Posyandu dan semua elemen masyarakat.
"Semua harus turun untuk mengatasi stunting. Penanganan stunting tidak bisa terselesaikan hanya dengan satu sektor yakni kesehatan dan pendidikan saja tapi semua sektor harus memiliki komitmen dan bisa turun untuk mengatasi," tutupnya.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh 216 undangan yang terdiri dari unsur dinas pendidkan kabupaten prioritas stunting, Bunda Paud dan beberapa nara sumber nasional.
(Fatimatuz Zahroh)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Ikut Rapat Koordinasi Program Pembinaan Guru di Surabaya,