Peneliti Malik Ungkap Minuman Soda dan Berenegi Percepat Kematian
Peminum berat soda dan minuman berenergi memiliki risiko kematian dini 28 persen lebih tinggi dibanding sebab lainnya.
Editor: Fajar Anjungroso
Minuman manis buatan dapat digunakan untuk mengganti minuman dengan kadar gula tinggi, tetapi konsumsi minuman manis buatan yang tinggi juga harus dicegah.
Peneliti menyebut, bagi konsumen berat minuman manis, mengganti satu minuman manis buatan per hari dianggap sama dengan mengurangi risiko kematian dini.
Padahal, perempuan yang minum empat atau lebih minuman manis buatan per hari, memiliki risiko kematian yang lebih tinggi daripada wanita lainnya dalam penelitian ini.
Data untuk analisis berasal dari 37.716 laki-laki dalam studi tindak lanjut profesional kesehatan dan 80.647 perempuan dalam studi kesehatan perawat.
Para peneliti memperhitungkan faktor makanan lain, aktivitas fisik dan obesitas, sehingga efek apapun yang diukur dapat dikaitkan secara independen dengan minuman yang dimaniskan dengan gula.
Selama 34 tahun masa tindak lanjut dalam studi keperawatan, 23.432 perempuan meninggal, termasuk 4.139 yang meinggal akibat masalah jantung dan 8.318 karena kanker.
Baca: Simak Daftar Kota Tujuan Mudik Gratis Kemenhub 2019
Selama 28 tahun dalam studi profesional kesehatan, 13.004 laki-laki meninggal: 3.757 karena masalah jantung dan 4.062 karena kanker.
Meski begitu, para penulis menekankan perlunya lebih banyak penelitian untuk memastikan hubungan antara minuman dengan pemanis buatan dan risiko kematian.
Ada kemungkinan juga bahwa hasil untuk peserta studi ini mungkin tidak mewakili apa yang akan terjadi untuk orang dewasa AS lainnya.
Meski begitu, hasil ini menambah bukti bahwa minuman manis seperti soda dan minuman berenergi lainnya berbahaya, kata Nicola McKeown, seorang peneliti di Sekolah Ilmu Gizi dan Kebijakan Friedman di Universitas Tufts yang tak terlibat dalam penelitian ini.
Orang yang mengonsumsi soda, minuman berenergi dan minuman manis lainnya setiap hari harus "menguranginya secara substansial," kata McKeown. "Minuman ini tidak memberikan manfaat kesehatan," tegasnya.