Luka Bakar Tingkat Lanjut Berawal dari Luka Bakar Ringan yang Disepelekan
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, luka bakar menyebabkan sekitar 195 ribu jiwa meninggal di Indonesia setiap tahun
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini masih banyak sekali mitos yang beredar di masyarakat seputar tata cara penanganan luka bakar seperti mengoleskan odol, mentega, tepung dan sebagainya.
Hal ini menyebabkan penanganan luka bakar yang kurang tepat sehingga dapat membuat luka bakar menjadi bertambah parah.
"Banyak kasus pasien luka bakar tingkat lanjut yang justru berawal dari luka bakar ringan yang disepelekan ataupun tidak ditangani dengan tepat," kata dr Aryanto Habibie SpBP-RE saat rtalkshow mengenai luka bakar sebagai bagian dari Grand Launching Mebo, salep luka bakar, di Watsons belum lama ini.
Aryanto Habibie mengatakan, berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, luka bakar menyebabkan sekitar 195 ribu jiwa meninggal di Indonesia setiap tahun.
Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2013 mencatat, luka bakar menempati urutan keenam penyebab cedera tidak disengaja (unintentional injury) dengan tingkat prevalensi 0,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Baca: Bertengkar dengan Pacar, Pria 21 Tahun Bakar Diri hingga Harus Menderita Luka Bakar 90 Persen
Riset Kementerian Kesehatan tersebut juga menekankan anak-anak usia 1-4 tahun menjadi kelompok umur yang paling rentan terkena luka bakar dengan tingkat prevalensi sampai 1,5 persen.
Fakta ini semakin diperkuat oleh riset epidemologi sejumlah dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada tahun 2013-2015, dimana sebanyak 108 pasien (82,3 persen) luka bakar adalah kelompok anak-anak (pediatric group) yang berusia 1-4 tahun
VP Consumer Healthcare & Wellness and International Operations Combiphar Weitarsa Hendarto menyatakan Combiphar melalui Mebo peduli akan penanganan luka bakar tahap awal, dengan mengedukasi masyarakat khususnya para ibu.
"Kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para ibu mengenai pertolongan pertama luka bakar di rumah. Selain itu, kami juga mendorong keluarga Indonesia untuk selalu sedia Mebo, salep luka bakar, sebagai bagian P3K di rumah mereka,” katanya.
Tentang Mebo sendiri, Weitarsa mengataan, produk ini telah hadir di 73 negara termasuk di New Zealand, Mesir, Uni Emirat Arab, Malaysia, USA, dan negara lainnya.