Penderita Gagal Jantung Juga Tetap Bisa Berolahraga
Menderita penyakit gagal jantung bukan berarti tidak bisa berolahraga layaknya mereka yang jantungnya berfungsi normal.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menderita penyakit gagal jantung bukan berarti tidak bisa olahraga layaknya mereka yang jantungnya berfungsi normal.
Spesialis jantung, Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K) menyebutkan penderita gagal jantung bisa berolahraga asalkan sebelumnya dilakukan pengecekan terlebih dulu.
Tujuan pengecekan tersebut untuk mengukur kemampuan jantung sehingga tahu olahraga apa yang sesuai dengan kemampuan jantungnya.
“Dia olahraganya tidak boleh melebihi batas supply darah ke jantung jadi harus di bawah itu, orang dengan jantung koroner pun tetap bisa berolahraga tapi harus terukur dibawah supply darah ke jantung,” kata dr. Yoga saat ditemui di RS Columbia Asia Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2019).
Baca: Operasi Katup Jantung, Kapan Mick Jagger Bisa Kembali Aktif di Panggung? Ini Kata Dokter
dr. Yoga juga menyebutkan tidak hanya bagi penderita gagal jantung, yang jantungnya normal juga disarankan untuk mereka yang belum difonis menderita gagal jantung.
Pemeriksaan bagi yang tidak menderita gagal jantung itu bertujuan untuk menghindari kematian mendadak sehabis olahraga karena tidak tahu kalau sebenarnya jantungnya dalam keadaan yang tidak normal.
“Nah tentu lebih baik melakukan olahraga setelah diperiksa bahwa semuanya, yang sering terjadi adalah kenapa orang meninggal mendadak saat olahrga itu karena dia tidak tahu status jantungnya sesungguhnya ada penyempitan,” papar dr. Yoga.
“Kesimpulannya olahraga baik tapi harus terukur dan tertut dan mengenali keadaan jantung,” sambung dr. Yoga.
Untuk jenis olahraganya kata dr. Yoga boleh apa saja asal kuantitasnya disesuaikan dengan kemampuan jantung.
Kemudian bagi yang berumur 50 tahun lebih disarankan menjalankan olahraga yang aman bagi persendian.
“Apapun boleh tapi harus disesuaikan dengan usia misalnya di atas 50 tahun lutut dan sendinya sudah ringkih, jangan main tenislah, bisa jalan cepat atau bersepeda. Jadi banyak,” pungkas dr. Yoga.