Solusi Kurangi Sakit Kepala karena Menahan Kantuk saat Puasa
Mungkin sebagian orang di siang hari merasa kantuk saat menjalani ibadah puasa. Namun, tidur bukan solusi karena mereka harus tetap beraktivitas.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Mungkin sebagian orang di siang hari merasa kantuk saat menjalani ibadah puasa.
Hal ini disebabkan jam biologis kita akan berubah selama bulan Ramadan.
Namun, tidur bukan solusi karena mereka harus tetap beraktivitas. Jadi, mau tak mau harus menahan rasa kantuk.
Beberapa penelitian yang dilakukan di Saudi Arabia menyebut jam biologis atau disebut dengan ritme sirkadian ini mengatur siklus jam tidur seseorang.
Ritme sirkadian ini diatur oleh kelenjar hipotalamus yang berada di otak setiap orang.
Jika ritme ini berubah, seperti waktu dimana seharusnya sesorang beristirahat dan harus bangun atau mengerjakan aktivitas, maka organ tubuh akan mengalami perubahan juga seperti rasa mengantuk atau kelelahan.
Namun, kadang tubuh tetap menahan rasa kantuk itu datang, karena alasan pekerjaan atau harus melakukan aktivitas lainnya.
Baca: Masak Capcay Telur Puyuh Dalam 30 Menit, Cocok Buat Menu Sahur
Sayangnya, kondisi menahan kantuk ini malah menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti sakit kepala atau pusing.
Dikutip Kompas.com, kantuk kerap kali berkaitan dengan sakit kepala.
Adanya peningkatan tekanan darah, atau penurunan daya tahan tubuh juga bisa disebabkan oleh mengantuk berlebihan.
Selama berpuasa, tubuh yang kekurangan cairan biasanya akan mengalami penurunan cairan yang juga dapat memicu timbulnya rasa kantuk.
Baca: Ibadah Puasa di Bulan Ramadan, Penyanyi Rossa Tetap Nyanyi Sambil Menahan Haus
Selain itu, kurangnya istirahat selama bulan puasa ini dapat menimbulkan sakit kepala yang akan sering muncul begitu saja.
Nah itu dia alasan mengapa sering menahan kantuk dapat menimbulkan sakit kepala.
Namun jangan khawatir, Journal of Sleep Research memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi sakit kepala selama puasa akibat menahan kantuk, yaitu: